Header Ads Widget

Belajar Terus Seterusnya Pembelajar

Ayah Juga (Harus) Bisa (5)

Perkara Minyak Telon dan Drama yang Menyertainya

🧒: “Opin ndak mau, Bapak.”
👨: “Biar ndak dingin, Mas.”
🧒: “Mau Opin dingin tapi.”
👨: “Kalau dingin terus masuk angin gimana hayo?!”
🧒: “Ndak mau Opin, Bapak. Geli.”
👨: “Pelan-pelan sih caranya bisa ndak geli.”
🧒: “Ndak mau Opin!”
👨: “Cobak side liat tangan Bapak ini. Masak Bapak yang pakai ini. Gini gini gini.”
🧒: “Ha ha ha. Lucu Bapak. Masak pakai minyak di muka.”

Opin pun akhirnya tertawa melihat tingkah bapaknya. Menyadari ada celah, bapaknya langsung mengoleskan minyak telon ke badan Opin.

👨: “Nah! Selesai. Hmm… Harumnya.”

Seheboh itu, Ayah Hebat. Padahal hanya sekadar mengoleskan minyak telon saja, lo. Belum lagi perkara-perkara lainnya. 

Sebagai seorang ayah, kita dituntut untuk banyak akal. Ilustrasi di atas hanya salah satu dari keberhasilan saja. Sebenarnya pada kenyataannya drama-drama yang menyertainya lebih membutuhkan kesabaran.

Lalu, sebagai ayah apakah harus menyerah? Tentu tidak, Ayah Hebat. Seorang ayah juga harus belajar agar bisa menemukan trik-trik agar anak akhirnya mau menerima perlakuan kita. Dalam hal ini diolesi minyak telon. Lama-lama nanti akan terbiasa, kok. Ide-ide brilian akan ketemu dengan sendirinya. Tentunya lewat belajar dari kegagalan dan pengalaman sebelumnya.

Dari ilustrasi kejadian di atas setidaknya saya bisa belajar, bahwa menjadi seorang ayah hebat juga harus banyak akal dan strategi menghadapi anak.

- mo –

Posting Komentar

0 Komentar