Header Ads Widget

Belajar Terus Seterusnya Pembelajar

Langkah Menerbitkan Buku dari Resume Kelas Menulis

Kelas Menulis yang diinisiasi oleh Om Jay sudah mencapai Gelombang ke-16. Dan, gelombang ke-16 tersebut sudah mendapatkan materi dari narasumber hebat sebanyak 17 kali pertemuan. Bahkan sudah ada yang sudah mencapai 20 pertemuan karena telah mengikuti gelombang sebelumnya.

Itu Artinya Apa?

Artinya, peserta kelas menulis sudah punya tabungan naskah yang cukup untuk mulai berpikir pengalaman baru. Pengalaman baru itu bernama menerbitkan buku. Jangan tunda! Sekarang saatnya mempersiapkan diri untuk menerbitkan buku. Tentunya dengan catatan jika ingin mendapatkan sertifikat pelatihan.

Apa Saja yang Harus Dipersiapkan?

Yang pertama harus dilakukan adalah menyiapkan naskah buku untuk diterbitkan. Selain naskah, pastinya juga kelengkapan lainnya, seperti sampul dan blurb buku. Blurb itu berbeda dengan sinopsis. Sinopsis merupakan ringkasan isi buku secara utuh dan lengkap per bab. Blurb adalah penjelasan singkat isi buku, biasanya terdiri dua sampai tiga paragraf atau lebih tergantung kebutuhan. Blurb ini diletakkan di sampul belakang buku sebagai penarik calon pembaca.

Bagaimana Langkah Menerbitkan Buku dari Resume?

Untuk bisa menerbitkan buku memang bukan perkara mudah. Namun, bukan berarti tidak bisa dilakukan. Selalu ada jalan jika diupayakan. Salah satu cara mengupayakan adalah dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Pilih Penerbit. Sebelum memutuskan menerbitkan buku lebih dahulu tetapkan hati menentukan penerbit. Pilihannya adalah penerbit mayor atau indie. Masing-masing harus dipertimbangkan. Jika hendak menerbitkan di penerbit mayor, pastikan naskah layak terbit. Selain itu juga pastikan memiliki kesabaran menunggu kepastian naskah hingga setidaknya 3 bulan ke depan. Pertimbangkan juga kecenderungan buku yang diterbitkan oleh penerbit bersangkutan. Pilih penerbit mayor yang sekiranya berminat terhadap resume yang ditulis. Tujuannya agar tidak sia-sia kita menunggu kabar naskah. Jika berhasil lolos, bersyukurlah. Namun, jika gagal, ya, jangan menyerah. Masih ada alternatif penerbitan lain, yaitu ‘jalur’ indie. Yang perlu disiapkan di jalur ini adalah dana pribadi untuk pencetakan. Jika di jalur berbayar rasanya berat, masih ada pilihan lain yaitu penerbit indie ber-ISBN gratis. Memilih jalur penerbitan ini penting dilakukan di awal saat hendak menerbitkan buku. Hal ini karena masing-masing memiliki kriteria dan ketentuan naskah yang berbeda.
  • Pahami aturan penerbit. Ini penting agar tidak keliru saat mengirimkan naskah ke penerbit. Aturan ini menyangkut persyaratan umum terkait naskah, yaitu jumlah minimal halaman, ukuran kertas, ilustrasi, dan lain-lain terkait fisik naskah. Aturan lainnya menyangkut plagiarisme. Jangan lupa mencantumkan sumber untuk bagian-bagian yang diambil dari referensi. Semua penerbit pastinya menerapkan aturan ini dengan ketat. Aturan lainnya yaitu tentang proses pengiriman naskah. Apakah format .word/.pdf melalui surel atau naskah cetak melalui jasa pengiriman. Pun ada penerbit yang mensyaratkan mengirimkan proposal terlebih dahulu dengan menyertakan beberapa bab awal sebagai contoh. Namun, ada juga penerbit yang menerima naskah utuh tanpa melalui proposal terlebih dahulu. Tidak kalah pentingnya aturan penerbit ini, terutama penerbit mayor adalah menyangkut kontrak kerjasama apabila naskah diterima. Pastikan memperoleh informasi yang cukup dari kolega yang telah menerbitkan buku lebih dulu.
  • Persiapkan naskah buku. Tahap ini meliputi pengumpulan tulisan di blog ke dalam perangkat lunak pengolah kata. Tulisan yang sudah terkumpul bisa langsung diatur menjadi 20 bab atau diringkas menjadi beberapa bab. Memangnya bisa? Sepertinya bisa. Hal ini karena beberapa narasumber memberikan materi yang tidak jauh beda. Sebenarnya secara garis besar ada materi kepenulisan, media pembelajaran, menulis di blog, dan penerbitan buku. Namun, jika tidak mau repot lebih baik memilih menjadikannya menjadi 20 bab. Setelah naskah terkumpul selanjutnya melakukan swasunting.
  • Melakukan swasunting. Selengkapnya tentang langkah-langkah swasunting bisa dibaca di sini, ya.
  • Mengatak naskah. Mengatak atau biasa disebut mengatur tata letak adalah proses yang dilakukan untuk mempercantik tampilan. Selain itu juga untuk membuat pembaca nyaman membaca hingga tuntas. Selain tata letak, perlu juga diperhatikan pemilihan jenis dan ukuran font. Font yang digunakan tentu yang sesuai persyaratan penerbit dengan mempertimbangkan keterbacaan dan tema tulisan, jika tidak ada ketentuan khusus dari penerbit. Sebagai referensi dalam mengatak buku, silakan mengunduh template naskah buku ukuran A5 pada tautan di bawah ini.

Selamat menerbitkan buku!

Semoga bermanfaat!

- mo –

Posting Komentar

0 Komentar