Header Ads Widget

Belajar Terus Seterusnya Pembelajar

Malu Sama Omjay

Iya. Saat ini saya sedang merasakan hal itu. Kenapa? Saat ini saya sedang tidak bisa berpikir untuk menghasilkan tulisan seperti biasanya. Masalahnya sederhana, saya sedang kecapekan karena banyaknya target program yang harus diselesaikan. Bukan saja fokus di Tes Bakat Skolastik (TBS), tetapi juga pekerjaan lainnya. Bukan saja pekerjaan sekolah, tetapi juga lembaga tempat saya mengabdikan diri di waktu luang.

Di sekolah saat ini sedang disibukkan dengan penulisan ijazah yang belum selesai juga. Selain itu persiapan pengisian raport semester ganjil pun menyita waktu tersendiri. Belum lagi kegiatan di lembaga sosial yang dikejar target akhir tahun. Setidaknya ada dua program besar yang harus diselesaikan. Pertama, terkait dengan narasi positif antiradikalisme dan juga tentang restorative justice.

Keduanya membutuhkan pemikiran yang tidak mudah. Tentang rencana hingga evaluasi program. Semua menumpuk di saat yang bersamaan. Semua berebut memenuhi kepala sehingga menulis resume menjadi terabaikan.

Sungguh saya malu dengan Omjay. Di tengah sakit yang dideritanya beliau masih terus menulis. Sementara saya, baru kecapekan sedikit saja, sudah tidak bisa menulis.

Duh! Rasanya saya ingin sembunyi saja di gua. Mungkin sengan sembunyi saya bisa menenggelamkan malu saya. Ah saya harus sekuat Omjay.

- mo -

Posting Komentar

0 Komentar