Header Ads Widget

Belajar Terus Seterusnya Pembelajar

Karakter Kepatuhan Dapat Ditumbuhkan Lewat Darik

Seperti kita ketahui bersama, bahwa pendidikan karakter merupakan cita-cita luhur pendidikan yang berkelanjutan. Selain itu, pendidikan karakter memiliki tujuan membangun generasi berkarakter bernapaskan agama, Pancasila, nilai luhur, dan juga kemasyarakatan. Salah satu nilai yang penting adalah karakter kepatuhan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kepatuhan termasuk kelas kata nomina yang disimbolkan dengan huruf n. Kepatuhan dalam KBBI berarti sifat patuh. Selain itu juga berarti ketaatan.

Dari pengertian tersebut nilai ini merupakan keaadaran diri anak untuk menaati peraturan. Karakter kepatuhan terhadap aturan akan melahirkan generasi yang tertib dalam kehidupannya. Karakter ini menjadi dasar bagi tumbuhnya kesadaran diri untuk mengembangkan karakter positif lainnya. Di sisi lain, karakter ini masih belum terlalu menjadi fokus dalam mengembangkan karakter anak.

Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika orang tua memberikan contoh tentang kepatuhan. Demikian juga halnya dengan guru di sekolah. Upaya menumbuhkan karakter kepatuhan pada siswa bisa lewat keteladanan dan pembiasaan. Keteladanan dan pembiasaan yang dilakukan pihak sekolah akan mendorong peserta didik patuh terhadap peraturan sekolah.

Nilai Karakter Kepatuhan Pada Anak

Pada anak usia dini, mengajaknya melakukan hal-hal sederhana bisa menjadi alternatif. Misalnya, dengan mengajak anak beribadah, berdiskusi tentang aturan di rumah, dan juga mengingatkan serta mengajak mematuhi protokol kesehatan saat pandemi. Melalui aktivitas sehari-hari tersebut orang tua bisa sekaligus menanamkan dan memberikan penguatan tentang arti penting karakter kepatuhan. Selain itu, pemahaman tentang kepatuhan bisa melalui media kreatif yang menarik. Contohnya, yaitu orang tua bisa mengenalkan karakter ini melalui buku cerita anak.

Selain orang tua, guru di sekolah juga memiliki peranan penting. Guru yang kreatif juga bisa mencoba mengenalkannya lewat media tulisan. Contohnya adalah buku pengayaan fiksi, baik itu cerita anak maupun puisi. Memanfaatkan media yang relevan ini bisa pada saat jam belajar di sekolah. Oleh karena itu menumbuhkan nilai-nilai tersebut dapat melalui beragam tulisan. Salah satu contohnya adalah puisi darik.

Seperti halnya cerita anak, puisi darik sebagai genre baru juga bisa dibuat dari berbagai tema. Lebih lanjut lagi tema-tema tersebut bisa menyesuaikan dengan target sasaran. Di sisi lain, bagi anak usia dini dan pendidikan dasar, tema nilai karakter sangat relevan. Oleh karena itu, dengan menanamkan lewat puisi mereka akan belajar mengeksplorasi banyak nilai dalam karakter pendidikan. Selanjutnya lewat membaca mereka akan bisa menemukan makna. Salah satu contohnya adalah makna nilai kepatuhan sebagai karakter.

Berikut ini adalah contoh puisi darik tema nilai kepatuhan.

Contoh Darik Nilai Kepatuhan

Kata Orang Tua

Perintah

Membuat lelah
Menghadirkan jengah

Pada setiap kata
Kebaikan turut serta
Tidak untuk sementara

Ada keinginan menolak perintah
Juga melawan hingga musnah
Namun semua tiada guna
Hanya membuat diri celaka

Orang tua mengajar sebaik-baiknya
Orang tua mengingatkan semampunya
Semua demi tujuan kebaikan
Generasi patuh pada aturan

Maukah untuk menerima?
Siapkah untuk mematuhinya
Ikhlas adalah kuncinya

Tunduk aturan
Tertib kehidupan

Maukah?

Contoh Puisi Darik

Tata Tertib Sekolah

Kata demi kata terangkai
Dalam lembaran tak terberai
Kata-kata yang penuh makna
Terjalin rapi dengan sempurna

Padanya ada kewajiban
Besertanya ada ketentuan
Terwujud dalam peraturan

Demi ketertiban
Untuk keteraturan

Kehidupan

Ketaatan

Wajib dimiliki
Harus dihargai

Waktu kedatangan kepulangan
Tentang cara berpakaian
Juga perihal kesopanan

Mangikutinya adalah sebuah keharusan
Agar tercipta suasana ketertiban
Demi kenyamanan sebuah lingkungan
Sekaligus wujud nilai kepatuhan

Contoh-contoh puisi darik di atas adalah puisi tema kepatuhan. Selanjutnya untuk contoh-contoh lain, orang tua atau guru bisa mengembangkan sendiri sesuai kreativitas. Orang tua dan guru bisa mengajak anak untuk membaca kemudian meminta mereka menemukan makna puisi darik tersebut. Selanjutnya orang tua atau guru memberikan pemahaman lebih mendalam tentang makna yang tersirat dalam puisi terkait bernalar kritis. Orang tua atau guru bisa memberikan penguatan tentang arti penting kepatuhan dalam kehidupan. Lebih lanjut lagi, orang tua atau guru bisa memberikan bimbingan dan pendampingan kepada anak untuk membuat sendiri puisi darik tema kepatuhan.

Di sisi lain, penulis juga masih membutuhkan masukan. Tujuannya adalah agar ke depannya bisa menghasilkan karya lebih baik. Selain itu, juga agar bisa terus mengasah kreativitas mengolah kata demi peningkatan kualitas pendidikan karakter anak. Contoh-contoh tersebut pastinya jauh dari kata sempurna. Kesimpulannya, maSemoga dapat menjadi bahan referensi dalam menumbuhkan karakter bernalar kritis kepada anak. Juga sekaligus sebagai upaya mendukung pengembangan nilai dalam pendidikan karakter anak.

Baca Juga: Puisi Darik: Genre Baru Puisi yang Menarik

Salam Bloger Pembelajar

Sudomo
www.eigendomo.com

karakter gotong royong

Posting Komentar

0 Komentar