Header Ads Widget

Belajar Terus Seterusnya Pembelajar

Nilai Karakter Peduli Sosial pada Anak Melalui Darik

Peduli sosial merupakan karakter yang mengajarkan anak agar tidak bersikap masa bodoh terhadap sekelilingnya. Selain itu nilai karakter peduli sosial ini juga membuat anak memiliki sikap acuh terhadap sekitar. Anak akan memiliki kepekaan terhadap kejadian di sekitar mereka. Terlebih kejadian-kejadian yang berkaitan dengan aspek sosial.

Menumbuh karakter peduli sosial ini tidak bisa serta merta. Sifat karakter yang tidak otomatis juga menjadi penyebabnya. Membutuhkan proses agar karakter ini bisa terbentuk. Anak-anak memiliki keterbatasan kemampuan untuk mempelajarinya sendiri.

Bukan berarti meremehkan kemampuan anak dalam mempelajarinya. Mereka sebenarnya bisa belajar sendiri dari contoh di sekitarnya. Mereka juga bisa meneladani sikap orang tua, guru atau keluarga. Namun, ada kekhawatiran pemahaman anak tentang peduli sosial tidak utuh dan menyeluruh. Akibatnya apabila pemahaman tidak utuh anak akan melakukan hal sesuai pemahamannya sendiri.

Sebagai orang tua atau guru sudah sewajarnya jika melakukan pendampingan. Hal ini akan membantu anak memahami secara utuh. Selain itu, pendampingan akan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak. Keterlibatan orang tua dan guru akan menjadi motivasi tersendiri bagi mereka.

Pada anak usia dini dan pendidikan dasar, peduli sosial termasuk nilai dalam pendidikan karakter. Menumbuhkan karakter ini tentu bukan perkara mudah. Oleh karena itu untuk memudahkannya memerlukan strategi jitu. Strategi yang tepat akan membuat anak usia dini dan pendidikan dasar merasa terlibat dalam setiap prosesnya. Pada akhirnya keterlibatan selama proses itu akan menumbuhkan kesadaran diri. Selanjutnya adanya kesadaran diri akan membuat mereka memahami bahwa memiliki karakter peduli sosial itu baik. Di samping itu mereka akan terpacu untuk menjadikan sikap peduli sosial ini sebagai sebuah kebiasaan baik.

Makna Peduli Sosial

Nilai karakter peduli sosial terdiri dari dua kata, yaitu peduli dan sosial. Peduli dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) termasuk kelas kata verba dan disimbolkan dengan huruf v. Menurut KBBI, peduli bisa berarti mengindahkan, dan juga diartikan sebagai memperhatikan. Arti lain dari peduli menghiraukan.

Selanjutnya menurut KBBI, sosial termasuk adjektiva yang disimbolkan dengan huruf a. Sosial diartikan sebagai berkenaan dengan masyarakat. Lebih lanjut lagi, menurut KBBI, sosial juga berarti suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma, dan sebagainya).

Dari pengertian tersebut peduli sosial merupakan sikap memperhatikan hal-hal terkait kemasyarakatan. Sehingga menumbuhkan karakter ini akan menjadikan anak memiliki kesadaran diri untuk melakukan hal-hal baik di tengah masyarakat. Namun, hal tersebut bukanlah proses yang terjadi secara otomatis. Membutuhkan proses yang tidak sebentar. Selain itu, anak juga memerlukan dukungan sekitar agar bisa memahaminya.

Nilai Karakter Peduli Sosial Bagi Anak

Pada anak usia dini, mengajaknya melakukan hal-hal sederhana bisa menjadi alternatif. Misalnya, dengan mengajak anak terlibat langsung dalam kegiatan pemberian bantuan. Aktivitas lain yang juga bisa dilakukan adalah mendekatkan anak pada kegiatan membantu tetangga yang membutuhkan. Orang tua juga bisa mengenalkan karakter ini melalui buku cerita anak.

Selain orang tua, guru di sekolah juga memiliki peranan penting. Guru bisa menanamkannya lewat aktivitas langsung, misalnya gerakan membantu teman sekolah yang kesulitan, pembiasaan gotong royong, Dan sebagainya. Guru yang kreatif juga bisa mencoba mengenalkannya lewat media tulisan. Contohnya adalah buku pengayaan fiksi, baik itu cerita anak maupun puisi. Memanfaatkan media yang relevan ini bisa pada saat jam . Oleh karena itu menumbuhkan nilai-nilai tersebut dapat melalui beragam tulisan. Salah satu contohnya adalah puisi darik.

Seperti halnya cerita anak, puisi darik sebagai genre baru juga bisa dibuat dari berbagai tema. Lebih lanjut lagi tema-tema tersebut bisa menyesuaikan dengan target sasaran. Di sisi lain, bagi anak usia dini dan pendidikan dasar, tema nilai karakter sangat relevan. Oleh karena itu, dengan menanamkan lewat puisi mereka akan belajar mengeksplorasi banyak nilai dalam karakter pendidikan. Selanjutnya lewat membaca mereka akan bisa menemukan makna. Salah satu contohnya adalah makna nilai peduli sosial dalam pendidikan karakter.

Berikut ini adalah contoh puisi darik tema nilai peduli sosial dalam pendidikan karakter.

Contoh Darik Nilai Peduli Sosial (1)

Nilai Karakter Peduli Sosial

Senyuman Itu

Manis

Sungguh manis
Akhirnya, bisikku

Awalnya senyumnya hilang
Bersama puing reruntuhan
Akibat bencana melandanya

Apakah aku diam saja?
Tentu saja tidak, Kawan
Aku ulurkan tangan padanya
Tidak banyak tetapi bermakna

Hanya sedikit yang kubagi
Namun baginya besar arti
Yang kuberi yang dibutuhkan
Lewat senyuman yang menguatkan

Sesederhana itu, Kawan
Namun, sangat berharga
Baginya yang membutuhkan

Aku bisa
Kau juga

Berbagi

Contoh Puisi Darik (2)

Nilai Karakter Peduli Sosial

Lampu Merah Kotaku

Kamu sedang apa, Kawan?
Tanyaku pada gadis itu
Gadis manis tersenyum, pedih
Kurasakan samar dalam senyuman

Ayo ikut aku!
Gadis itu bergeming
Lewat tatap berharap

Lampu merah
Tetap berpendar

Nihil

Hampa

Jelas terlihat
Bajunya kumal

Rambut sebahu terurai
Kemerahan kusut terberai
Iba menjalari dada

Perlahan kubantu dia berdiri
Bersama melangkah dengan pasti
Meninggalkan lampu merah kotaku
Menuju rumah yang sesungguhnya

Contoh-contoh puisi darik di atas adalah puisi tema peduli sosial. Selanjutnya untuk contoh-contoh lain, orang tua atau guru bisa mengembangkan sendiri sesuai kreativitas. Di sisi lain, penulis juga masih membutuhkan masukan. Tujuannya adalah agar ke depannya bisa menghasilkan karya lebih baik. Selain itu, juga agar bisa terus mengasah kreativitas mengolah kata demi peningkatan kualitas pendidikan karakter anak. Contoh-contoh tersebut pastinya jauh dari kata sempurna. Kesimpulannya, mari saling menyempurnakan demi bersama-sama berjuang menanamkan karakter positif kepada anak sejak usia dini. Semoga dapat menjadi bahan referensi dalam menumbuhkan karakter senang membaca kepada anak. Juga sekaligus sebagai upaya mendukung pengembangan nilai dalam pendidikan karakter anak.

Baca Juga: Puisi Darik: Genre Baru Puisi yang Menarik

Salam Bloger Pembelajar

Sudomo
www.eigendomo.com

Posting Komentar

0 Komentar