Header Ads Widget

Belajar Terus Seterusnya Pembelajar

Sinopsis 'Bagimu (Anak) Negeri'

Membangun karakter anak sejak dini merupakan tugas dan tanggung jawab bersama. Tri pusat pendidikan yang terdiri dari orang tua, guru, dan masyarakat memiliki perannya masing-masing. Untuk bisa menjalankan peran, ketiganya harus bisa berkolaborasi dan bekerjasama. Tanpa adanya kolaborasi yang kuat, proses membangun karakter tidak akan berjalan optimal.

Melalui keteladanan dan pembiasaan oleh tri pusat pendidikan, anak akan lebih mudah menyerap nilai karakter yang ditanamkan. Mengingat membangun karakter anak sejak usia dini bukanlah proses otomatis, diperlukan strategi yang tepat. Penerapan strategi menyesuaikan dengan usia target sasaran.

Bagimu Anak Negeri

Memerlukan kreativitas untuk bisa menyesuaikannya. Meskipun demikian tidak serta merta meletakkan anak sebagai objek. Hal ini justru akan menghambat pertumbuhan karakter positifnya. Menjadikan anak sebagai subjek adalah pilihan bijak. Dengan cara ini anak bisa langsung terlibat di dalam setiap prosesnya.

Selain keteladanan dan pembiasaan, proses membangun karakter anak sejak usia dini bisa melalui beragam media kreatif. Buku cerita terkait nilai karakter bisa menjadi pilihan. Selain itu, bisa juga melalui media lain yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah Puisi Darik.

Sebagai salah satu bentuk puisi baru, Puisi Darik layak menjadi media alternatif. Beragam nilai karakter dapat ditransfer melalui makna puisi yang terdiri dari dasa larik (sepuluh baris) dan/atau kelipatannya ini. Selain memberikan pemahaman makna, tri pusat pendidikan bisa mengajak anak usia dini menulis puisi dengan format dasar 1 - 22 - 333 - 4444 ini.

Melalui format satu baris satu kata, dua baris dua kata, tiga baris tiga kata, dan empat baris empat kata ini akan memudahkan anak untuk belajar menulis puisi. Puisi yang dituliskan tentunya terkait tema membangun karakter. Bahkan orang tua dan guru bisa mengeksplorasi tema lain sesuai kreativitas masing-masing.

Dalam buku Bagimu (Anak) Negeri ini terdapat 27 nilai karakter yang dikembangkan lewat Puisi Darik. Karakter-karakter yang dikembangkan tersebut selain bersumber dari pendidikan karakter juga dari profil pelajar Pancasila. Selanjutnya ditambahkan dengan beberapa nilai karakter yang tidak kalah pentingnya.

Karakter-karakter tersebut, yaitu religius, kejujuran, mandiri, kerja keras, menghargai prestasi, peduli sosial, peduli lingkungan, dan lain sebagainya. Harapannya tri pusat pendidikan akan lebih proaktif turut membangun karakter anak sejak usia dini. Baik itu melalui pembelajaran menemukan makna puisi atau melibatkan anak dalam penulisan puisi.

Salam Bloger Pembelajar

Sudomo
www.eigendomo.com

Posting Komentar

0 Komentar