Header Ads Widget

Belajar Terus Seterusnya Pembelajar

Yin-Yang Calon Guru Penggerak

Yin-Yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) termasuk ungkapan. Ungkapan dari Cina ini memiliki arti konsep atau pemikiran tentang dua sisi, elemen, atau kekuatan yang saling berlawanan atau bertentangan yang saling melengkapi serta membentuk semua aspek dan fenomena kehidupan. Yin sendiri termasuk kelas kata filsafat yang berarti kekuatan feminin, negatif, dan pasif dalam alam semesta. Sementara itu, Yang berarti kekuatan maskulin, positif, dan aktif dalam alam semesta.

Keduanya merupakan satu kesatuan konsep keseimbangan dalam kehidupan. Meskipun keduanya adalah sifat yang berlawanan, tetapi justru hal itulah yang menyatukan kedua unsur tersebut. Yin-Yang merupakan simbol yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa berdampingan dengan hal yang berkebalikan dengannya.

Keseimbangan dapat tercapai apabila individu atau pribadi bisa menyelaraskannya. Membutuhkan proses untuk bisa membuatnya benar-benar seimbang. Dalam diri pribadi kita, pasti memiliki dua sisi, baik dan buruk. Selain itu, juga memiliki sisi kekuatan dan kelemahan. Tidak terkecuali sisi kelebihan dan kekurangan. Tentu masing-masing sesuai dengan porsinya. Masing-masing sisi tersebut membentuk kepribadian kita secara utuh.

Yin-Yang CGP

Lantas bagaimana dengan Yin-Yang Calon Guru Penggerak (CGP) ?

Bagaimanapun juga seorang CGP adalah individu yang memiliki kepribadian. Modal penting untuk menjadi agen perubahan. Seorang CGP yang telah mengenali faktor x dalam dirinya akan memiliki kemampuan lebih mudah dalam mencapai Yin-Yang. Kemampuan mengenali diri akan memudahkan CGP menyeimbangkan dua unsur dalam dirinya. Selain fokus pada upaya mengembangkan kelebihan, CGP juga akan mampu memperbaiki kekurangan.

Baca Juga: Faktor X Calon Guru Penggerak

Terlalu fokus pada satu unsur, akan menyebabkan lupa menggali unsur kebalikannya. Akibatnya adalah akan menyebabkan potensi besar yang sebenarnya kita miliki justru tenggelam. Padahal dengan mengembangkan potensi yang ada, kita akan terus bertumbuh. Pada akhirnya akan bermanfaat dalam kehidupan kita sendiri.

Contoh Yin-Yang

Pada dasarnya sebagai pribadi kita telah mengenali kecenderungan diri. Sifat-sifat dominan merupakan sebagian hal yang bisa kita ketahui dengan baik. Kecenderungan ini akan memudahkan kita menemukan keseimbangannya. Sebagai contoh kita bisa menyadari diri sebagai sosok yang tertutup. Untuk menyeimbangkannya, tentu kita juga harus mengeksplorasi sifat kebalikannya, yaitu terbuka. Jadi, meskipun kita tertutup cenderung enggan menceritakan permasalahan pada orang lain, tetapi setidaknya mencoba terbuka juga kepada orang yang dapat dipercaya.

Contoh lainnya adalah jika kita seorang yang suka bersosialisasi, ada baiknya menyeimbangkan diri dengan cara menikmati hidup sebagai individu. Dalam artian kita bergaul dengan orang lain tanpa harus mengorbankan kodrat sebagai makhluk individu. Demikian halnya bagi seorang CGP.

Seorang CGP dalam mengikuti pendidikan dituntut bisa mandiri. Namun demikian bukan berarti tidak serta merta fokus pada kemandirian. Masih ada nilai lain untuk menyeimbangkannya, yaitu kolaborasi. Kemandirian yang dibarengi dengan kolaborasi akan semakin memantapkan keduanya. Kemandirian meningkat, kolaborasi dengan pihak lain akan lebih mudah.

Begitu pula dengan sifat-sifat lainnya. Kita ambil contoh misalnya semangat mengikuti pendidikan. Semangat ini tentu modal bagus untuk bisa menyelesaikan pendidikan. Namun, bukan berarti kita harus melupakan rehat, bukan? Keduanya akan menjadi kesatuan yang pada akhirnya saling menguatkan. Semangat belajar diiringi rehat sejenak untuk merefleksikan merupakan kunci keberhasilan.

Tentu hal ini merupakan salah satu alasan metode yang dipilih dalam Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Seperti kita tahu PGP dilaksanakan secara daring dan luring. Keduanya saling melengkapi demi ketercapaian tujuan PGP, yaitu menghasilkan agen perubahan dalam pendidikan.

Upaya Menyeimbangkan Yin-Yang

Bagi CGP tentu tidak mudah dalam menyeimbangkan Yin-Yang dalam diri. Namun bukan berati sulit untuk melakukannya. Beberapa kunci bisa menjadi pegangan dalam upaya menyeimbangkan.

  • Istirahat. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan dari jadwal kegiatan yang padat. Tanpa adanya istirahat, tentu kelelahan semata yang akan didapat. Hal ini akan melahirkan keterpaksaan dan memaksakan diri dalam melakukan kegiatan. Melalui istirahat yang cukup, kegiatan yang padat bisa menjadi hiburan yang menyenangkan.
  • Menciptakan Keajekan. Keajekan bertujuan untuk menjaga irama kehidupan. CGP bisa melakukan pengaturan jadwal. Jadwal di sini terkait dengan usaha menempatkan diri sebagai CGP dan individu. Pengaturan ini akan menjadikan seorang CGP tidak kehilangan kehidupan sebagai individu yang merdeka. Dengan keajekan, individu akan lebih merasa senang dan merdeka menjalankan peran sebagai peserta CGP.
  • Berusaha Aktif. Aktif di sini bisa menyangkut dua sisi, yaitu aktif secara fisik dan psikis. CGP hendaknya aktif melakukan olah raga dan olah pikir. Aktivitas mengolah raha bisa melalui berbagai aktivitas ringan di sela-sela menyelesaikan tugas sebagai bagian olah pikir.
  • Menciptakan Me Time. Hal ini penting untuk menyeimbangkan dengan posisi sebagai seorang CGP. Me time bermanfaat untuk mengembalikan diri pada posisi yang menyenangkan. Menekuni hobi di tengah kewajiban menyelesaikan tugas merupakan penyeimbang. Setelahnya, akan lebih bersemangat dalam menjalankan semua kewajiban.

Keseimbangan Hidup CGP

Beberapa hal di atas hanya sebagian upaya saja. Masih banyak upaya yang bisa dilakukan oleh seorang CGP. Berusaha menyeimbangkan hal-hal kecil merupakan jalan lain yang bisa ditempuh. Di antaranya, yaitu menyendiri dengan tujuan refleksi diri untuk menyeimbangkan dengan kehidupan sosial masyarakat. Upaya lain, misalnya berusaha keluar zona nyaman demi perubahan untuk menyeimbangkan dengan keinginan berada di zona nyaman. Tidak kalah pentingnya adalah menyeimbangkan antara fokus terhadap pendidikan dengan waktu untuk keluarga.

Jika bisa menciptakan dan mencapai keseimbangan dalam diri, proses pendidikan yang panjang akan menjadi sebuah hal baru yang menyenangkan. Kegiatan yang menyenangkan akan memudahkan dalam menyelesaikan segala tantangan dan hambatan.

Senang dalam melakukan adalah salah satu kunci keberhasilan.

Posting Komentar

0 Komentar