Berikut ini adalah beberapa contoh fiksimini karya saya yang berhasil di retweet oleh akun @fiksimini:
- BELL BOY. Berbunyi saat dipencet Tante Rini.
- KELAS BARU BUDI - Di sekelilingnya penuh jeruji besi.
- BERBADAN DUA. “Siapa pelakunya?” Rini menunjuk ketupat di atas meja.
- KELAPARAN. Budi menghabiskan semua kecuali mulutnya.
- DOA IBU DIKABULKAN TUHAN. “Terima kasih, Bu,” batinku sambil menggandeng tangan ibu tiriku.
- ANJING GILA. Tak kunjung sembuh, Budi dimasukkan ke rumah sakit jiwa.
- AKU PUNYA ANJING KECIL. Anak itu bernyanyi tanpa suara.
- KUCING-KUCINGAN. Rini akhirnya berhasil menangkap suaminya. Dia pun tertawa, “Guk, guk!”
- TANGGUL JEBOL. Banjir kali ini berbeda. “Kaucium bau aneh, Nak?” “Iya, Pak. Bau politik.”
- DIKEROYOK LEBAH. Tubuh Budi lebam. “Makanya jangan kebanyakan madu,” sindir istri pertamanya.
- PADAHAL SUDAH DIINGATKAN. Ia pun tenggelam. Warga lupa kalau ia hilang ingatan.
- MODAL NEKAT. Sekarang ia bisa mendapatkan bonus mobil mewah. Namun mendadak hilang, saat ia terbangun.
- SEPEDA KUMBANG. Saat melewati bunga, lampunya bersemu merah jambu.
- TAK JUGA BERHENTI BECEK. Padahal Budi sudah menggunakan banyak pasir, untuk menimbun istrinya.
- Aku dan bayanganku sibuk saling panah. Di luar arena, Aries menunggu anak panah yang meleset.
- PERPUSTAKAAN SEPI PENGUNJUNG - Aku bebas makan jambu. Hasil panen di atas tumpukan buku.
- BAHAGIA SETELAH MALAM PERTAMA. “Jangan terlalu tinggi!” teriak Budi. Terlambat. Guling lebih dulu tersangkut di atap.
- AKU MENYAPAMU DALAM HATI. Akhirnya kau bisa mendengarnya sendiri, selesai cangkok hati.
- “Kenalkan, Pak.” Calon istriku tersipu menatap Bapak. “Masih sama seperti dulu harga kontrakmu, Nak?”
- RUMAH DISITA. Budi menggigil setelah kejadian. Jembatan di atasnya sekarang berlubang.
- FOTO WISUDAKU. Ayah bangga melihatnya. “Jangan lupa toganya dikembalikan ke temanmu.”
- SEPULUH TAHUN KEMUDIAN. “Siang malam memikirkanmu. Kurang sibuk apa?” “Iya. Sampai kamu lupa mengatakan cinta padaku.”
- LAGU PEMBUKA. Rini kecewa. “Harusnya tak kunyanyikan nina bobok.” Ia memasang kembali kancing bajunya.
- BERTEMU MANTAN. Ia berlari sampai lupa dirinya Suster Ngesot.
- DUNIA CINTA. Maaf aku tak menyukaimu. Tertanda, benci.
- AKHIRNYA TIBA JUGA DI KAMPUNG. “Katanya kehabisan tiket mudik?” “Saya menumpang sinterklas, Bu.”
- KERAGUAN. Aku mulai bertanya-tanya. “Apa keyakinanku benar, Tuhan?”
- TENDANGAN BEBAS • “Gol!” Aku melakukannya dengan baik. Di sudut gawang, kiper lawan memungut kepala wasit.
- TEMAN SEJATI • Sampai akhir hayat selalu bersama. Saling menunggu salah seorang lebih dulu mengucap cinta.
- PINTAR MENEMBAK SAMBIL TIARAP • “Pantas! Otaknya di dengkul, sih.”
- PUTUS ASA • “Kapan jadiannya?”
- PEROKOK AKTIF. Setelah isapan terakhir, dia berlari sambil meloncat-loncat. Tanpa disadari, tubuhnya menembus langit.
- MENULIS SURAT KALENG • Setelah selesai aku terkejut. Ibu berteriak, “Budi! Kenapa biskuitnya di atas meja semua?”
- SURAT KILAT DARINYA • Langsung kuterima, dalam keadaan terbakar.
- SETAHUN SETELAH MENIKAH • “Kamu cinta aku, kan?” “Ah! Itu, kan dulu.”
- KEKASIH MASA LALU • Tidak berubah. Tubuhnya tetap saja kaku saat aku meninggalkan museum itu.
- PENGALAMAN PERTAMA. “Itu lubang kunci!” teriak istriku.
- MALAM SEBELUM PEMBAGIAN RAPOR. “Mau nilai berapa?” tanya Pak Budi. Di sudut ranjang, Sari sesenggukan.
- KEBAKARAN. Di persidangan, rapor adik menjadi alat bukti.
- “Jangaannn!” Sari berteriak. Budi pun menjawab, “Anggap saja aku masih balita.”
- Anak terlantar. Ibunya negara.
- “Kenapa kamu mencintaiku?” “Aku hanya ingin tahu rasanya patah hati,” jawabku.
- DI PASAR. Harga cabai naik, harga diri Wati turun.
- SAPAAN PAGI • Setelah sepuluh tahun berpisah, seperti biasa aku membalasnya. Ibu tersenyum, di dalam TV membaca berita.
- MENUNGGU BUKA PUASA • Aku berjalan-jalan keliling komplek. Jam segini adalah waktunya ibu-ibu membuang sampah.
- WARUNG KOPI MBAK DARMI • Lebih banyak yang memesan susu.
- BENAR KATA PEPATAH LAMA • Saat bangun kesiangan, kemaluanku dipatuk ayam.
- LANGIT-LANGIT RUMAH BARU • “Bagus, Bu. Ada bintang bertaburan.” Di luar rumah, Ibu menangis menatap bintang yang sama.
- SETELAH KEMATIAN IBU • “Tenang. Ayah sudah menyiapkan cadangan.” Di dalam gudang, Bibi menangis tertahan.
- DEMO BBM. Presiden tertunduk. “Makanya, kalau mengeluarkan kebijakan, dasarnya jangan hanya diraba-raba!” teriak rakyat.
- CUTI HAMIL. Diajukan seorang buruh. Manajer pabrik terkejut, “Bukannya kamu janda?” “Tapi, Bapak kan tidak mandul.”
- BALAPAN LARI. Aku atlet pertama yang menyentuh garis finish. Tali kuning tidak terputus.
- WARTAWAN KORBAN PERANG. Di koran, liputannya berdampingan dengan kabar berita duka kematiannya.
- UANG LOGAM • Dilempar Ibu dari atas pelabuhan, berharap anak kecilnya muncul ke permukaan setelah bertahun-tahun hilang.
- SETELAH SEKIAN LAMA • Budi pun akhirnya menikah. Mempelai perempuan tampak bahagia mengenakan sarung guling baru.
- WANITA IMPIAN • Untuk mendapatkannya, Budi memilih tidur untuk selamanya.
- SAMA SAJA • “Tidurlah, Nak! Sudah tengah malam.” | “Apa bedanya, Bu?” jawabku sambil mencari-cari tongkat penuntun.
- PENGAMBILAN SUMPAH PRESIDEN • Setelah selesai, ada yang hilang dari gedung itu, pocong
- BULU MATA LENTIK. Tempatku bergelayut manja, saat dia sedang dirundung duka.
- PEGAWAI TERBAIK BULAN INI. Aku gagal mendapatkannya setelah Bos mengetahui aku terlambat bulan.
- KENCAN BUTA “Mr?”
- GAGAL. Pak Presiden koprol saat kami berusaha menggulingkannya.
- JARINGAN BARU. Tersusun oleh sel-sel otak dan sel-sel hati membentuk kenangan tentangmu.
- SEHABIS MAKAN. Ibu pingsan saat Ayah bersendawa. “Bau tubuh Adik yang hilang,” kataku.
- MENJENGUK Tak ada yang berubah. Tetap gelap, padahal aku pernah tinggal di sini selama 9 bulan 10 hari.
- GERAKAN BAWAH TANAH. Presiden berhasil digulingkan. “Tidak berpotensi tsunami,” kata kepala BMKG.
- SLEEPING BEAUTY. Sengaja tidak bangun sampai 100 orang pangeran menciumnya.
- MENGHENINGKAN CIPTA MULAI Tangan pembina upacara sibuk mencari kepalanya.
- PERTAMA TIBA DI GARIS FINISH. Garis kuning tidak putus.
- RSJ. “Rumah Sang Jenderal,” kata pasien.
- URGENT. “Bapak harus segera bertindak!” “Saya siap! Dengan nada dasar do = A ya.”
- JAKARTA, 6 OKTOBER 2012. Rekor dunia lari 100 meter putra berhasil dipecahkan; oleh presiden.
2 Komentar
Masyaa allah... luar biasa, banyak sekali hasil karyanya pak. Sukses selalu bapak..
BalasHapusSemoga sehat dan sukses terus ya pak
BalasHapus