Pendahuluan
Pengambilan keputusan sejatinya sangat dekat dengan kehidupan saya. Baik itu sebagai individu bagian masyarakat sosial maupun bagian masyarakat pendidikan. Saya menyadari dalam pengambilan keputusan tidak jarang salah. Namun, juga sering tepat. Secara manusiawi tentu saya tidak ingin mengalami kesalahan dalam mengambil keputusan. Selain itu, saya juga masih rancu memahami tentang dilema etika dan bujukan moral. Hal ini mengakibatkan masih belum tepat dalam menerapkan keduanya dalam kehidupan nyata.
Belajar dari modul 3.1. tentang Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran, saya banyak belajar tentang hal-hal penting terkait. Bukan saja tentang perbedaan antara dilema etika dengan bujukan moral, tetapi juga paradigma pengambilan keputusan. Selain itu, juga tentang prinsip dan langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Materi-materi tersebut membuat pemahaman saya semakin terbuka, bahwa strategi pengambilan keputusan saya selama ini belum sepenuhnya tepat. Sebagai seorang pembelajar, tentu saya ingin memahami lebih dalam tentang tiga hal tersebut.
Ke depannya saya akan terus belajar untuk bisa melakukan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dengan tepat. Sebagai langkah awal cara yang saya tempuh ke depannya adalah dengan terus belajar menerapkan. Selain itu, saya juga akan melakukan evaluasi serta refleksi setelah melakukan pengambilan keputusan yang mengandung dilema etika untuk mengukur efektivitas pengambilan keputusan yang saya lakukan. Untuk menjamin efektivitas, ke depannya saya akan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan kepala sekolah dan sejawat. Kepala sekolah berperan dalam membimbing dan memberikan masukan terkait pengambilan keputusan yang saya lakukan. Sedangkan dengan sejawat untuk memperoleh masukan perbaikan.
Upaya Transfer Pengetahuan
Sebagai tindak lanjut hasil belajar tentu saya tidak akan membiarkan ilmu tentang pengambilan keputusan berhenti di saya saja. Hal ini karena apa yang berdiam dalam diri saya hanya untuk diri saya sendiri. Saya menyadari manfaat ilmu ini. Salah satu caranya menjadikan lebih bermanfaat adalah dengan menyebarkannya kepada sejawat. Terutama sejawat dalam komunitas praktisi sekolah. Namun, sebelum itu saya terlebih dahulu akan memastikan, bahwa saya telah memahami dan mengimplementasikannya dengan baik.
Lantas, langkah apa yang harus saya tempuh? Upaya menyebarkan ilmu tentu harus berbarengan dengan kompetensi. Adanya kompetensi diri akan membuat audiens akan lebih percaya dengan yang saya sampaikan. Kepercayaan audiens akan membuat mereka tertarik melakukan hal yang sama. Hal ini merupakan kunci pertama terciptanya komunikasi efektif. Tentu ini bukan hal mudah bagi saya. Namun, bukan berarti akan sulit saya lakukan.
Saya percaya akan bisa melakukannya dengan baik pada akhirnya. Untuk keberhasilan rencana tersebut, saya terlebih dahulu harus mampu menyusun rencana yang baik untuk hasil terbaik. Berikut ini adalah rencana saya dalam mentransfer dan menerapkan pengetahuan tentang pengambilan keputusan.
Langkah penerapan
Pertama, koordinasi dengan Kepala Sekolah. Hal ini penting karena dengan koordinasi akan memudahkan dalam menjalin kolaborasi dengan rekan sejawat. Selain itu, juga sebagai pintu masuk dalam upaya penyebarluasan pemahaman-pemahaman baru.
Kedua, menyusun rencana aksi. Hal ini penting untuk menjamin kegiatan berjalan dengan baik. Dalam perencanaan saya juga akan menentukan hasil akhir kegiatan. Selain itu, hal ini akan memudahkan saya salam menyusun evaluasi nantinya.
Ketiga, melakukan analisis kasus terkini di sekolah. Langkah ini untuk menguatkan pemahaman saya tentang pengambilan keputusan. Dalam langkah ini saya akan berkolaborasi dengan guru BK. Saya akan menggali dan menganalisis pengambilan keputusan yang telah dilakukan oleh guru BK. Selanjutnya saya akan mendiskusikan hasil analisis berdasarkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan guru BK. Hasil diskusi digunakan sebagai bahan kasus dalam diseminasi. Selain itu, beberapa kasus lain akan saya gunakan sebagai contoh dalam bahan diseminasi.
Langkah penerapan (lanjutan)
Keempat, menyusun materi diseminasi. Ini akan saya lakukan untuk menyiapkan bahan diseminasi. Materi yang saya buat merupakan ringkasan materi modul 1.3. Saya akan melakukan beberapa perubahan terutama pada studi kasus. Studi kasus dalam materi akan saya sesuaikan dengan kasus nyata yang ada di sekolah. Modul yang saya susun akan menerapkan model diferensiasi profil belajar aspek proses. Tujuan saya adalah agar materi lebih dekat dan memberikan kemudahan kepada sejawat untuk menjalani proses belajarnya.
Kelima, melakukan transfer pengetahuan melalui kombinasi daring dan luring. Sebagai langkah pertama, saya akan melakukan diseminasi materi secara daring. Langkah ini saya ambil dengan memanfaatkan grup WA sekolah seperti yang telah saya lakukan sebelumnya. Hasil dari langkah ini adalah adanya pemahaman awal sejawat terkait pengambilan keputusan berbasis dilema etika. Setelah itu, saya akan melakukan transfer pengetahuan secara luring. Saya akan melakukan ransfer pengetahuan tihan kelompok-kelompok kecil sesuai rumpun mata pelajaran. Tujuannya adalah untuk memudahkan koordinasi dengan sejawat sekaligus menyesuaikan dengan standar protokol kesehatan. Hasil yang saya harapkan adalah meningkatnya pemahaman dan keterampilan sejawat dalam pengambilan keputusan.
Keenam, melakukan pertemuan evaluasi. Saya akan melakukan ini pada akhir kegiatan. Kegiatan berupa pertemuan dengan menggunakan lembar evaluasi. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana penerapan pengambilan keputusan oleh sejawat. Termasuk di dalamnya adalah kendala yang ada.Hasil kegiatan ini adalah terpetakannya keberhasilan dan kendala yang ada. Hal ini juga sekaligus untuk mengukur efektivitas keberhasilan pengambilan keputusan.
Berdasarkan langkah-langkah tersebut, selanjutnya saya akan menyederhanakannya untuk penerapan kepada murid bersama komunitas praktisi yang ada di sekolah. Saya akan menyesuaikan poin-poin yang sesuai karakter dan tingkat usia murid. Untuk keberhasilan penerapan pada murid saya akan berkoordinasi juga dengan masing-masing wali kelas.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Guna kelancaran pelaksanaan saya akan menyusun rencana kerja. Rencana kerja yang saya susun merupakan hasil kombinasi dengan rencana yang telah sebelumnya untuk bulan September di sini.
Berikut ini adalah rencana pelaksanaan kegiatan yang akan saya lakukan.
No | Uraian Kegiatan | Waktu Pelaksanaan | Aktor Terlibat |
1 | Koordinasi dengan Kepala Sekolah dan Pengajaran Praktikum di Sekolah | 7 September 2021 | Kepala Sekolah dan Pengajaran Praktik |
2 | Menyusun Rencana Aksi | 8 September 2021 | CGP |
3 | Melakukan Analisis Kasus | 9 - 11 September 2021 | Guru BK |
4 | Menyusun Materi Diseminasi | 17 - 18 September 2021 | CGP |
5 | Melakukan Transfer Pengetahuan (Daring) | 20 September 2021 | Guru |
6 | Melakukan Transfer Pengetahuan (Luring) | Tentative (21 - 31 September) | Komunitas Praktisi |
7 | Evaluasi dan Monitoring | Oktober 2021 |
Penutup
Demikian rencana kegiatan yang akan saya lakukan terkait pengambilan keputusan yang mengandung dilema etika. Tanpa adanya dukungan dan pendampingan tidak akan dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, saya sangat membutuhkan dukungan dari sejawat komunitas praktisi di sekolah. Guna kelancaran, saya juga membutuhkan pendampingan dari Kepala Sekolah dan guru senior, dalam hal ini pengajar praktik Pendidikan Guru Penggerak yang ada di sekolah.
Semoga dapat terlaksana sesuai rencana kegiatan.
0 Komentar