Tepatnya tanggal 27 Oktober kemarin, semua blogger merayakan hari jadinya. Bukan saja bagi blogger sejati, melainkan juga blogger ‘musiman’. Mereka serentak menggelar pesta perayaan. Sederhana, tetapi bermakna. Ada sekelompok blogger yang merayakan pestanya lewat twibbon. Ada pula yang melalui bincang maya membahas hal-hal sederhana yang luar biasa.
Tanpa mereka sadari, di balik ingar bingar perayaan itu, ada sosok yang memilih untuk merenung setelahnya. Tidak mau larut dalam pesta dan juga hanyut dalam gempita diskusinya. Siapakah dia? Iya. Dia adalah saya. Saya yang telah cukup lama mengaku-ngaku sebagai seorang blogger. Bagaimana tidak? Saya menulis di blog hanya untuk sekadar bersenang-senang. Tidak lebih. Seorang blogger sejati tentu tidak seperti itu, bukan? Blogger sejati seharusnya menjadikan menulis di blog sebagai kebutuhan.
Lantas kenapa saya hanya sekadar bersenang-senang? Ya karena bagi saya bersenang-senang adalah kunci. Dengan bersenang-senang saya bisa menumpahkan ide-ide di kepala tanpa terpaksa. Selain itu, dengan bersenang-senang saat menulis di blog, saya bisa sekaligus meringankan beban yang ada di kepala. Disadari atau tidak hal ini sungguh melegakan di tengah segala kesibukan. Dengan bersenang-senang, saya pun tidak pernah memikirkan mau bagaimana nasib blog saya ke depannya. Saya bisa dengan ringan membiarkan semua mengalir apa adanya dan seharusnya.
Jujur, saya tidak pernah memiliki target ke depannya untuk blog pribadi saya. Saya pun cukup puas dengan keadaan seperti ini. Hal ini tentu tidak akan membebani saya dalam mengembangkan blog. Memang bukan hal yang pantas ditiru. Namun, setiap blogger pasti punya alasannya masing-masing, bukan? Saya pun demikian. Banyak teman blogger sepertinya memiliki kegelisahan terhadap nasib blog ke depannya. Kekhawatiran ini karena mulai terkikisnya pemikiran ‘menulis itu seksi’. Memang saat ini sedang booming media sosial dalam bentuk audio visual. Tidak heran jika banyak blogger juga berusaha merambah ‘dunia’ itu.
Tentu ini menjadi tantangan ke depannya bagi blogger yang eksis menulis. Blogger saat ini dihadapkan pada tantangan untuk mengikuti arus. Lebih tepatnya menyesuaikan dengan perubahan. Menurut saya pribadi, hal ini bisa disikapi dengan cara mengubah konten. Konten di blog tidak melulu tentang tulisan. Memperbanyak media visual atau audio visual adalah salah satu pilihan. Namun, itu juga tidak mudah. Hal ini karena membutuhkan banyak space untuk menjadikan konten lebih ‘hidup’. Tidak mudah bukan berarti sulit dilakukan, bukan? Semua tergantung pada adanya niat untuk melakukannya.
Terlepas dari tantangan tersebut, bagaimanapun juga budaya menulis di blog tidak akan pernah tergantikan. Memerlukan penyesuaian-penyesuaian agar blog bisa tetap bisa diterima. Oleh karena itu sebelum menjawab tantangan ke depan, ada baiknya menuntaskan tantangan saat ini. Apakah itu? Komitmen dari dalam diri untuk terus rutin berbagi lewat tulisan di blog. Dengan demikian dunia blog akan terus berkembang. Selain itu, akan semakin banyak kebaikan bisa disebarkan. Tentunya kebaikan yang benar-benar tulus tanpa mengharap imbalan.
Bukankah dengan demikian akan menjadikan kita sebagai umat yang bermanfaat? Benar. Kita tidak pernah tahu kebermanfaatan tulisan kita bagi orang lain. Kita juga tidak pernah tahu sebesar apa pengaruh yang ditimbulkan oleh tulisan kita di blog.
Di balik ingar bingar peringatan Hari Blogger Nasional, mari kita tetap bersenang-senang dulu menulis di blog. Sebelum nanti pada akhirnya akan menjadikannya sebagai kebutuhan.
Selamat Hari Blogger Nasional!
0 Komentar