Header Ads Widget

Belajar Terus Seterusnya Pembelajar

Hari Guru Nasional 2021: Menjadi Guru Reflektif

Hal-Hal Baik

Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini terasa berbeda. Tidak ada perayaan maupun pesta. Apalagi upacara beserta pagelaran selepasnya. Bahkan bukan itu saja, melainkan juga kue ulang tahun dan balon pun serasa enggan mendekat. Namun, bagaimanapun juga pesta harus tetap digelar. Perayaan tetap menjadi agenda utama agar menjelma bahagia. Hanya saja, caranya berbeda. Pesta hari ini lebih pada perenungan panjang sebuah perjalanan. Perjalanan panjang bernama perjuangan mewujudkan merdeka belajar bagi murid di sekolah. Visi yang hingga saat ini masih sekadar mimpi. Membutuhkan waktu untuk bisa mewujudkannya. Tidak mudah, tetapi bukan berarti sulit untuk diimplementasikan.

Beberapa hal baik telah dilakukan selama setahun belakangan. Setidaknya baik bagi diri sendiri. Mungkin juga sebenarnya bagi rekan sejawat dan khususnya murid. Beberapa hal baik tersebut di antaranya, yaitu kontribusi nyata dalam pembentukan komunitas praktisi guru bloger di sekolah. Satu kebahagiaan saat ada sebagian sejawat mulai tergerak untuk mengikuti jejak. Selain itu, juga merupakan satu keberhasilan menyebarkan virus literasi menulis di kalangan warga sekolah. Bukan keberhasilan besar, memang. Namun, setidaknya menjadi awal baik bagi sebuah perubahan besar sekolah menuju arah digital.

Hal baik lainnya, yaitu mulai tumbuhnya atmosfer belajar dan berbagi dalam bentuk kolaborasi di ekosistem sekolah. Kolaborasi ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, setahun belakangan semakin meningkat. Kolaborasi tercipta dalam banyak hal. Mulai dari proses mengikuti pengembangan diri secara daring bersama-sama hingga dalam mewujudkan proses pembelajaran berpusat pada murid. Kolaborasi menjadi titik tolak penyelenggaraan ekosistem sekolah yang lebih baik.

Terkait dengan pengelolaan sumber daya murid, bahkan telah terselenggaranya program berdampak pada murid terkait kepemimpinan murid. Program yang dilaksanakan, yaitu Kepemimpinan Murid dalam Literasi Berdiferensiasi di Kelas. Sebuah program yang menempatkan murid sebagai perencana dan pelaksana kegiatan. Dalam program ini guru hanya sebagai pengarah.

Beberapa hal baik tersebut setidaknya telah memberikan kontribusi positif terhadap tumbuhnya karakter positif murid. Murid di kelas lebih percaya diri, bahwa mereka memiliki potensi dan kekuatan yang bisa dikelola. Kepercayaan diri ini menjadi awal bagi lahirnya karakter-karakter lainnya. Termasuk tanggung jawab dengan apa yang telah mereka rencanakan dan laksanakan.

Upaya Menjadi Lebih Baik

Implementasi hal-hal baik banyak memberikan pembelajaran agar lebih baik. Sebagai perenungan dalam memperingati Hari Guru Nasional 2021, perlu kiranya mencatat hal-hal baik agar ke depannya menjadi lebih rutin dilakukan. Beberapa catatan upaya menjadi lebih baik bermanfaat sebagai sarana refleksi diri seorang guru. Catatan-catatan itu akan menjadi saksi kemajuan setiap yang dilakukan. Catatan kemajuan pada akhirnya akan menjadi rekam jejak untuk pengembangan.

Beberapa upaya masih diperlukan untuk menjadi lebih baik. Terutama adalah komitmen dan konsistensi diri untuk terus melakukan perubahan, sekecil apa pun. Meningkatkan kolaborasi dengan sejawat dalam komunitas praktisi, komunitas sekitar, dan orang tua juga merupakan beberapa hal yang harus ditingkatkan. Di dalam lingkup sekolah, mengelola murid sebagai salah satu sumber daya masih membutuhkan peningkatan kompetensi. Terutama dalam hal menyiapkan murid agar cakap digital. Selain itu, mulai harus membenahi program berdampak murid dalam bentuk kepemimpinan murid dalam literasi berdiferensiasi di kelas. Perlu langkah untuk menjadikan program sebagai budaya dalam satu kelas. Tujuannya agar lebih mudah mengembangkan program di tingkat komunal sekolah.

Tentunya masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki jika dibandingkan dengan yang sudah baik. Mengapa demikian? Sebab sejatinya proses pendidikan adalah perubahan yang terus-menerus dan berkesinambungan. Akan selalu ada hal baik yang harus diperbaiki agar menjadi lebih baik lagi. Agar hal ini bisa berjalan baik, tentu seorang guru harus menemukan kekuatan dan kelemahan dalam proses perubahan yang dilakukan. Menjadi guru reflektif adalah keharusan.

Menjadi guru reflektif merupakan proses kolaboratif untuk menemukan kekuatan dan potensi diri sebagai bahan perbaikan agar perubahan yang dilakukan menjadi lebih efektif.

Posting Komentar

0 Komentar