Header Ads Widget

Belajar Terus Seterusnya Pembelajar

Belajar Nilai Keberanian di Indomaret

Semua tempat adalah sekolah.

Pepatah di atas tidak asing lagi bagi kita. Sebuah petuah yang menyadarkan, bahwa sejatinya kita bisa belajar dari hal-hal kecil di sekitar. Bukan saja belajar, melainkan juga mengajar. Bukan saja sebagai seorang guru, melainkan juga sebagai orang tua.

Sebagai orang tua di rumah, kita pasti memahami tentang lingkungan sebagai tempat belajar. Namun, seringkali lupa untuk menjadikannya tempat belajar. Tidak heran jika saat mengajak anak ke mini market selalu ada saja yang menyeletuk, “Anak, kok, diajarin boros. Selalu saja diajak belanja ke Indomaret.”

Bagi yang tidak tahu, bisa jadi akan berpikiran juga seperti itu. Namun, tidak bagi saya. Tentunya ada pertimbangan saat saya mengajak anak belanja di Indomaret. Pertama, saya tidak setiap hari mengajak anak belanja ke Indomaret. Kedua, saya belanja di Indomaret memang sesuai kebutuhan anak. Ketiga, saya menyadari banyak hal bisa dipelajari anak saya selama belanja di Indomaret. Keempat, ada nilai-nilai kebaikan yang bisa saya ajarkan kepada anak sambil belanja.

Sejak usia empat tahun, saya mengajarkan anak untuk memiliki nilai keberanian dalam dirinya. Nilai ini saya tanamkan dengan mengajarinya memilih dan mengantre sendiri belanja kebutuhannya. Saya bahkan tak segan memberikan dia uang sesuai kebutuhannya. Cara ini membuatnya berani mengambil keputusan barang apa saja yang akan diambilnya agar jatah uang yang saya berikan cukup untuk membayar belanjaannya. Dengan belanja sendiri, anak saya pun mulai paham tentang harga barang yang dibelinya dari kabel harga yang ditempel. Bahkan sedikit demi sedikit dia bisa memperkirakan uangnya cukup atau tidak. Dengan demikian, dia akan terbiasa belanja sesuai dengan jatah uang yang diberikan.

Pernah suatu hari dia menemukan Kinderjoy tergeletak bercampur dengan barang lain. Dari luar saya melihat dia memegang barang itu. Kekhawatiran pun mulai tumbuh dalam hati saya seketika itu juga.

“Waduh! Gawat, nih, urusannya kalau sampai dia beli Kinderjoy,” pikir saya.

Namun, ternyata saya salah menduga. Saya pun mengikuti langkahnya menuju kasir. Di sana dia menyerahkan Kinderjoy itu dan samar mendengarnya berkata, “Mbak di sana Opin temuin ini.” Setelahnya dia pun kembali menjelajah mencari barang kebutuhannya.

Dalam hati saya menyesal telah berpikiran negatif terhadapnya. Namun, sekaligus merasa senang karena dia berani mengembalikan barang yang berada pada tempat tidak seharusnya. Dari kejadian itu saya memahami, bahwa uang saku yang saya berikan sepadan dengan pembelajaran tentang keberanian yang dia dapatkan.

Seiring waktu nilai keberanian ini pun terus berkembang. Bahkan menyangkut nilai kejujuran. Setelah selesai berbelanja, dia pasti menghitung uang kembalian dan menyerahkan kepada saya. Menurut saya ini adalah sikap positif dari kebiasaannya belanja sendiri di Indomaret. Namun, bukan berarti saya tidak memantaunya. Saya tetap memantau dari luar aktivitas yang dilakukannya di dalam ruangan. Mulai dari dia masuk, memilih belanjaan, dan membayar di kasir.

Satu hal positif lainnya yang dia pelajari adalah budaya antre. Sebuah budaya yang saat ini bisa dibilang sulit diterapkan. Nilai positif yang secara tidak sadar mengakar pada dirinya ketika berbelanja. Dengan sabar dia menenteng belanjaannya dan berdiri di atas tanda yang ada. Sambil sesekali mencuri pandang ke arah saya, dia menunggu hingga gilirannya tiba. Benar saja. Saat tiba gilirannya dia pun maju dan membayar belanjaannya.

Setelah mengambil kembalian dia pun keluar. Saya berusaha membantu membukakan pintu untuknya. Namun, saya terkejut saat dia justru menolaknya. Setidaknya satu nilai positif lagi dia pelajari, kemandirian. Setiba di rumah seperti biasa saya memintanya bercerita pengalamannya selama berbelanja. Dimulai dari apa saja yang dibelinya dan berapa harganya. Kemudian berlanjut pada berapa kembaliannya. Terakhir, saya menguatkan nilai keberanian yang dimilikinya untuk berbelanja kebutuhannya sendiri.

Semoga menginspirasi!

Selalu ada cara untuk menumbuhkan keberanian pada anak bagi orang tua yang mau melakukannya.

Posting Komentar

0 Komentar