Header Ads Widget

Belajar Terus Seterusnya Pembelajar

Langkah Awal Merintis Komunitas Guru Penggerak

Cara paling mudah belajar adalah terjun secara langsung. Termasuk di dalamnya belajar mengelola komunitas praktisi. Akan banyak hal baru dipelajari setelah larut di dalamnya. Bukan saja terkait pengembangan diri. Melainkan juga tentang upaya peningkatan kompetensi anggota sebagai poin paling penting di dalamnya. Bukan pula hanya perihal cara mengatasi tantangan. Melainkan pula terkait langkah perbaikan ke depannya.

Tidak terkecuali berkecimpung mengelola komunitas Guru Penggerak Kabupaten Lombok Barat. Salah satu cara belajar berorganisasi adalah dengan melibatkan diri secara penuh di dalamnya. Berbekal komitmen menumbuhkembangkan komunitas, terbersit harapan bisa terus saling belajar dan berbagi banyak hal. Terlebih bergabung dengan sekelompok pendidik yang memiliki visi sama tentu akan lebih memudahkan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Terutama terkait kepemimpinan sebuah komunitas.

Mendapat amanah memimpin sebuah komunitas pendidik yang merupakan agen perubahan adalah tantangan baru. Menyatukan banyak agen dalam satu wadah tentu bukan hal mudah. Terlebih dengan beragamnya karakter yang ditemui pasti akan menjadi warna tersendiri. Belum lagi perbedaan idealisme yang mungkin tumbuh adalah tantangan tersendiri. Meskipun demikian dengan terus belajar, keragaman itu niscaya akan bisa digalang menjadi sebuah kekuatan besar. Memang rasanya tidak mungkin menyamakan perbedaan. Namun, tidak mustahil menyatukan perbedaan itu menjadi kekuatan.

Untuk bisa menyusun kekuatan, tentu membutuhkan pijakan yang kuat di awal terbentuknya komunitas. Menyusun rencana awal yang tepat adalah langkah baik mengumpulkan kekuatan ke depannya. Itu adalah tugas tim inti komunitas yang terpilih dan terbentuk saat Lokakarya 9 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Lombok Barat. Sebagai bentuk pertanggungjawaban awal terhadap amanah dari seluruh Calon Guru Penggerak, tim inti pun mulai bergerak.

Gerakan awal melalui rencana pertemuan awal tim inti. Pertemuan awal mengagendakan beberapa hal terkait kebutuhan sebagai syarat berdirinya sebuah komunitas. Hal ini akan menjadi dasar pijakan untuk pergerakan selanjutnya. Beberapa agenda setidaknya telah dicatat oleh tim inti. Agenda tersebut berkaitan erat dengan peranti kelembagaan. Beberapa agenda tersebut di antaranya, yaitu sebagai berikut:

  1. Penyusunan Visi dan Misi Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Lombok Barat. Dasar penyusunan visi dan misi adalah Komitmen Bersama Guru Penggerak yang ditandatangani oleh seluruh Calon Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Lombok Barat;
  2. Pembentukan Koordinator Tingkat Satuan Pendidikan. Pembentukan ini untuk melengkapi struktur kepengurusan dengan mempertimbangkan kesetaraan gender di dalamnya.
  3. Penyusunan Draf Rencana Kerja Komunitas. Penyusunan rencana kerja menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai komunitas;
  4. Persiapan terkait Legalitas Kelembagaan Komunitas. Hal ini untuk memperkuat kedudukan komunitas secara hukum sekaligus penguatan tempat bernaung komunitas;
  5. Pembahasan pemanfaatan grup Whatsapp sebagai sarana belajar dan berbagi pengetahuan dan keterampilan sesama anggota komunitas;
  6. Pembahasan terkait kesekretariatan, baik menyangkut tempat maupun kelengkapan administrasinya;
  7. Lain-lain yang dianggap perlu untuk segera dilakukan pembahasan.

Agenda tersebut bisa saja mengalami perubahan berdasarkan kesepakatan dalam pertemuan tim inti nantinya. Adapun pertemuan itu sendiri rencananya akan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 Desember 2021. Penentuan tanggal pelaksanaan, yang mungkin bagi sebagian anggota komunitas terlalu lama sejak pemilihan, berdasarkan pertimbangan keluangan waktu tim inti melaksanakannya. Agenda tersebut akan dibahas dalam diskusi awal untuk selanjutnya ditentukan hasil dan rencana tindak lanjut.

Demikian agenda-agenda yang akan dibahas pada pertemuan awal tim inti pengurus komunitas Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Lombok Barat. Semoga diberikan kemudahan dalam mendiskusikannya, sehingga komunitas yang terbentuk bisa langsung bergerak untuk menggerakkan pendidikan ke arah kemajuan.

Posting Komentar

0 Komentar