Header Ads Widget

Belajar Terus Seterusnya Pembelajar

Skenario Penyusunan Kesepakatan Kelas

Penyusunan kesepakatan kelas merupakan salah satu contoh budaya positif yang bisa ditumbuhkan di lingkungan sekolah. Sebagai budaya positif proses menumbuhkannya membutuhkan proses panjang. Sebagai proses pertama seorang Calon Guru Penggerak (CGP) bisa melakukan uji coba dalam penyusunan kesepakatan kelas. Dari hasil uji coba tersebut, selanjutnya CGP bisa melakukan refleksi hasil kegiatan. Dari refleksi individu maupun kolaborasi dengan sejawat, akan mendapatkan masukan perbaikan. Hasil perbaikan tersebut selanjutnya merupakan senjata ampuh untuk menularkan kepada sejawat, terutama wali kelas untuk melakukan hal yang sama saat tahun pelajaran baru.

Sebagai langkah awal penyusunan, CGP memerlukan persiapan. Persiapan meliputi koordinasi dengan kepala sekolah, kolaborasi dengan sejawat terutama wali kelas (jika CGP bukan seorang wali kelas), menyusun jadwal uji coba, persiapan alat dan bahan (termasuk perlengkapan dokumentasi), dan menyusun skenario pembelajaran. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan, CGP tinggal memanfaatkan skenario pembelajaran sebagai panduan dan acuan. Guna efektivitas, pada tahap pelaksanaan ini guru bisa mengajak beberapa wali kelas untuk menghadiri uji coba penyusunan kesepakatan kelas. Sebagai langkah terakhir, CGP mengajak wali kelas yang menghadiri uji coba melakukan refleksi terkait kegiatan yang telah dilaksanakan.

Berikut ini adalah contoh skenario penyusunan kesepakatan kelas.

Skenario Penyusunan Kesepakatan Kelas

Kegiatan

Penyusunan Kesepakatan Kelas

Sasaran

Peserta Didik kelas 8 SMP Negeri 3 Lingsar

Durasi

60 menit

Materi

Kesepakatan Kelas

Metode

Mandiri

Tujuan

CGP mampu membuat kesepakatan kelas sebagai langkah awal dalam membangun budaya positif yang berpihak pada murid dengan menerapkan landasan budaya positif.

Pengertian

Kesepakatan kelas merupakan aturan yang disusun dan dikembangkan bersama-sama antara guru dengan murid. Tujuan menyusun kesepakatan kelas adalah untuk menciptakan ekosistem pembelajaran di kelas yang berpihak pada murid. Kesepakatan kelas merupakan harapan dari guru dan murid.

Guru perlu memperhatikan hal-hal berikut dalam penyusunan kesepakatan kelas. Pertama, membuat 4 - 8 aturan untuk setiap kelas. Kedua, kesepakatan kelas harus disusun dengan jelas agar mudah dipahami. Ketiga, menggunakan kalimat positif dalam penyusunan kesepakatan kelas. Keempat, perlu melakukan perbaikan secara berkala. Kelima, kesepakatan kelas dapat ditampilkan sedemikian rupa agar menarik.

Sinopsis

Kegiatan diawali dengan menggali cerita melalui pertanyaan terkait permasalahan yang dihadapi murid selama mengikuti proses pembelajaran sebelumnya. Selanjutnya guru dan murid berdiskusi merumuskan kesepakatan kelas.

Latar

Ruang kelas dengan pencahayaan baik di sekolah.

Properti

Properti yang dibutuhkan dalam pembelajaran ini ada dua macam.

  • Pertama, administrasi kegiatan meliputi buku catatan atau file presentasi;
  • Kedua, sarana dan prasarana pembelajaran meliputi kertas manila, spidol warna, laptop, gawai, speaker, mic on, dll.

Talent

Guru.

Kegiatan Awal

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Semangat pagi, Anak-anak Hebat! Sebelum mulai pelajaran, mari kita berdoa bersama-sama. Berdoa, mulai! Selesai! Siapa tidak hadir hari ini? Alhamdulillah semua bisa hadir, ya.

Anak-anak Hebat! Bagaimana perasaan kalian hari ini? Wah pastinya senang sekali bisa kembali bertatap muka hari ini. Alhamdulillah.

Sebelum kita mulai, tujuan pembelajaran kita hari ini adalah kalian mampu menyusun kesepakatan kelas. Apakah kesepakatan kelas itu? Bagaimana kita menyusunnya? Ayo kita menyusunnya bersama-sama!

Kegiatan Inti

Nah sekarang kalian perhatikan. Sebelum kita mulai menyusun kesepakatan kelas, terlebih dahulu kalian harus memahami tentang kesepakatan kelas terlebih dahulu. Apa itu kesepakatan kelas? Apa tujuan penyusunan kesepakatan kelas? Dan juga bagaimana langkah-langkahnya?

Guru memberikan penjelasan terkait Kesepakatan Kelas.

Kesepakatan kelas adalah aturan yang dibuat bersama-sama oleh guru dan murid. Jadi, nantinya guru dan murid bersama-sama menyusun dan menaati kesepakatan yang telah disusun. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana kelas yang mendukung proses belajar-mengajar.

Sampai sini ada pertanyaan? Jika tidak ada, Pak Guru lanjutkan ke langkah-langkah penyusunan kesepakatan kelas. Dalam menyusun kesepakatan kelas, ada beberapa pertanyaan yang bisa dijadikan sebagai dasar penyusunannya.

Penyusunan kesepakatan kelas
Mengidentifikasi Permasalahan dan Kelas Impian

Guru memberikan pertanyaan terkait permasalahan di kelas.

Baiklah. Pak Guru mulai dari pertanyaan pertama. Pertanyaan pertama adalah “Apa permasalahan yang sering atau pernah kalian temui selama mengikuti pelajaran di kelas?”

Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk memberikan jawaban.

Silakan yang mau cerita pengalamannya terkait permasalahan di sekolah? Bisa tentang gurunya yang mungkin sering memberi tugas mencatat, murid yang suka membuat ribut atau kondisi kelas yang kotor dan tidak rapi, dan lain-lain.

Siapa yang mau menceritakan secara singkat permasalahan yang sering atau pernah ditemui selama mengikuti pelajaran di kelas? Silakan angkat tangannya.

Guru mempersilakan murid menjawab dan mencatatnya di papan tulis.

Ratu? Baik. Silakan, Ratu.

Ratu: “Di kelas banyak murid yang tidak mendengarkan penjelasan, Pak Guru.”

Baik. Terima kasih, Ratu. Pak Guru catat dulu di papan tulis, ya. Yang lain silakan ceritakan juga permasalahan yang ada. Siapa lagi yang mau bercerita? Yayuk? Silakan, Yayuk!

Yayuk: “Di saat guru menjelaskan murid di bagian belakang mengobrol sendiri, Pak. “

Baiklah. Pak Guru sudah mencatat semua permasalahan kalian selama belajar di kelas. Sekarang kita lanjutkan.

Guru memberikan pertanyaan terkait kelas impian.

Baiklah. Pak Guru lanjutkan. Dari permasalahan-permasalahan tersebut, apakah kalian ingin kelas kalian tetap seperti itu? Tentu tidak, kan? Nah pertanyaan selanjutnya adalah, “Jika kalian tidak ingin lagi kelas memiliki permasalahan lagi seperti itu, kelas seperti apa yang kalian impikan?”

Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk memberikan jawaban.

Silakan yang mau berpendapat terkait kelas impian seperti apa yang kalian impikan. Kalian boleh menjawab tentang kelas impian yang sekiranya bisa kita wujudkan bersama-sama. Bisa saja kelas yang bersih atau kelas yang tidak ribut, dan lain-lain. Siapa mau berpendapat?

Guru mempersilakan murid menjawab dan mencatatnya di papan tulis.

Iya, Kadek. Silakan.

Kadek: “Kelas yang bersih dan rapi.”

Baiklah. Terima kasih, Kadek. Pak Guru catat dulu di papan tulis, ya. Selanjutnya siapa lagi yang mau berpendapat terkait kelas impian? Ayu? Silakan, Ayu.

Ayu: “Kelas yang disiplin.”

Oke. Pak Guru catat lagi, ya. Silakan yang lain juga berpendapat. Tidak usah malu-malu.

Nah! Sekarang sudah ada beberapa pendapat tentang kelas impian. Dari semua pendapat dan keinginan ini, nanti kita akan mewujudkannya bersama-sama melalui kesepakatan kelas. Sebelumnya, mari kita lanjutkan lagi.

Guru memberikan pertanyaan terkait ide mewujudkan kelas impian.

Namanya mimpi tentu tidak akan terwujud jika kita tidak berusaha mewujudkannya. Termasuk memiliki kelas impian. Oleh karena itu memerlukan ide-ide dari kalian untuk bisa mewujudkannya. Menurut kalian, apa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkannya? Silakan yang mau berpendapat. Iya, Riza. Silakan menuliskan idemu di papan tulis.

Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk menuliskan jawaban di papan tulis.

Beberapa murid maju menuliskan ide cara mewujudkan kelas impian.

Menarik Kesimpulan dari Ide Menjadi Kesepakatan

Guru mengajak murid berdiskusi menarik kesimpulan dari ide menjadi kesepakatan.

Nah sekarang sudah ada beberapa ide tentang cara mewujudkan kelas impian. Sekarang mari kita diskusikan bersama-sama kesimpulan dari ide-ide ini menjadi kesepakatan kelas. Kita mulai dari ide yang pertama dulu. Ide pertama dan kedua ini sepertinya sama, yaitu terkait kebersihan. Bisa kita simpulkan menjadi, “Kami murid dan guru… ” harus bagaimana agar kelas bersih dan nyaman? Iya, Anin. Silakan lanjutkan.

Anin: “… aktif menjaga kebersihan kelas.”

Bagaimana yang lain, apakah setuju dengan usulan Anin?

Murid: “Setuju!”

Baiklah. Pak Guru tuliskan di lembar kesepakatan kelas, ya.

Nah sudah selesai. Sekarang kita telah memiliki kesepakatan kelas. Sekarang mari kita lanjut ke tahap berikutnya.

Menandatangani Kesepakatan Kelas

Guru dan murid secara bergiliran menandatangani kesepakatan kelas.

Jadi, semua yang ada di dalam kelas ini sudah menandatangani kesepakatan kelas. Artinya, kesepakatan ini merupakan milik kita bersama. Kita membuatnya bersama-sama dan kita akan melaksanakannya bersama-sama juga. Tentunya dengan sepenuh kesadaran diri demi mewujudkan kelas impian.

Melihat Kembali Kesepakatan Kelas

Guru meminta murid melihat membaca kembali kesepakatan kelas.

Kesepakatan kelas ini akan berlaku mulai hari ini. Ke depannya kita akan melakukan penyesuaian dan perbaikan. Tentu jika ada yang merasa kesulitan menerapkan kesepakatan kelas. Atau bisa juga apabila ada sesuatu yang penting terlewat dalam kesepakatan kelas ini.

Kegiatan Akhir Penyusunan Kesepakatan Kelas

Berhubung kesepakatan kelas sudah tersusun, pertemuan kita cukupkan sampai di sini dulu, ya.

Sebelum kita akhiri, ada yang bisa menyimpulkan pertemuan hari ini? Silakan Krisna!

Krisna: “Kesepakatan kelas disusun bersama untuk dipatuhi bersama.”

Sebelum berakhir, sekadar refleksi bahwa semua jawaban dan pendapat kalian tadi sangat keren. Saran saja, besok ditingkatkan lagi keaktifannya, ya. Menurut kalian, apa kesan dan pesan selama mengikuti proses pembelajaran Pak Guru hari ini? Silakan tulis kesan dan pesan kalian di buku catatan refleksi kalian masing-masing, setelah selesai kalian kumpulkan, ya.

Alhamdulillah buku catatan refleksi sudah terkumpul semua. Nanti Pak Guru pelajari untuk perbaikan ke depannya.

Untuk tugas di rumah, silakan kalian persiapkan hiasan sesuai kreasi kalian untuk ditempel di lembar kesepakatan kelas ini. Kalian bebas berkreasi dengan apa saja yang ada di sekitar kalian. Bisa dipahami, ya?

Oya, kapan bisa dikumpulkan, nih? Besok? Oke. Kita sepakat besok, ya. Besok jangan lupa kreasi hiasan kalian dikumpulkan untuk bersama-sama kita menghias lembar kesepakatan ini.

Si Ucup makan daun pepaya
Rasanya pahit tak tertahankan
Cukup sekian dulu dari saya
Jangan lupa jaga kesehatan!

Mari kita tutup pertemuan hari ini dengan doa bersama. Berdoa mulai. Selesai.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Demikian contoh skenario penyusunan kesepakatan kelas. Semoga bermanfaat dalam memudahkan melakukan simulai mengajar bagi calon guru penggerak.

Salam guru penggerak!

Simak selengkapnya di Youtube: Eigendomo Channel

Posting Komentar

0 Komentar