Header Ads Widget

Belajar Terus Seterusnya Pembelajar

LMS Modul 3.3.a.5. Ruang Kolaborasi

Perencanaan Program yang Berdampak pada Murid

Oleh:

Kelompok 3 (Lingsar +)

  • Efendi Agung (SMA Negeri 1 Lingsar)
  • Sudomo (SMP Negeri 3 Lingsar)
  • Ahul Madyan (SMP Negeri 1 Narmada)
Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Nama Program

Peningkatan Kompetensi Kepemimpinan Murid dalam Literasi Membaca di Kelas

Tahapan BAGJA

B-uat Pertanyaan

Bagaimana cara meningkatkan kompetensi kepemimpinan murid melalui literasi membaca di kelas?

A-mbil Pelajaran

Pagi ini di kelas salah seorang murid mengajak temannya untuk membaca buku di perpustakaan sekolah. Hal ini merupakan kegiatan baik yang bisa dimanfaatkan sebagai aset meningkatkan kepemimpinan murid dalam hal literasi membaca di kelas.

G-ali Mimpi

  • Murid yang memiliki jiwa kepemimpinan dalam membaca adalah murid yang mampu menjadi teladan dan menggerakkan murid lain dalam kegiatan membaca;
  • Guru mempunyai kebiasaan membaca serta mengarahkan murid untuk rajin membaca;
  • Kepala sekolah mendukung jiwa kepemimpinan dalam membaca murid dengan memberikan kepercayaan terhadap langkah perbaikan dan pengembangan guru dan murid;
  • Orang tua memotivasi untuk selalu menjadi pemimpin dalam membaca pada keluarga di rumah;
  • Komunitas literasi sekitar sekolah memberikan dukungan terkait literasi membaca di sekolah dengan cara berbagi pengalaman, pemahaman, dan keterampilan terkait literasi.

J-abarkan Rencana

  • Program ini dapat berjalan baik dengan keterlibatan semua komunitas sekolah, seperti kepala sekolah sebagai penanggung jawab, para guru sebagai pengarah, dan murid sebagai tim pelaksana (koordinator, penanggung jawab harian, penanggung jawab buku);
  • Murid di kelas yang menjadi pelaksana kegiatan mempunyai kebebasan untuk membuat jadwal petugas harian siapa yang memimpin dan menyiapkan buku untuk kegiatan membaca sesuai petunjuk dan arahan dari guru/wali kelas;
  • Murid membaca buku di kelas pada waktu tertentu dan durasi yang disepakati bersama (misalnya, 15 sebelum pelajaran dimulai/diakhiri, alternatif lain bisa diintegrasikan pada saat jam pelajaran salah seorang guru berlangsung);
  • Murid berkolaborasi dengan pihak sekolah menyelenggarakan pemberian penghargaan kepada murid yang memiliki kebiasaan membaca paling baik (dilihat dari lembar monitoring dan evaluasi capaian membaca murid) pada waktu tertentu (misalnya, perayaan bulan bahasa, kenaikan kelas, tahun ajaran baru, akhir semester, dan lain-lain);
  • Orang tua dan komunitas literasi sekitar memberikan dukungan dan motivasi;
  • Monitoring dilakukan oleh murid kepada murid dan untuk murid sendiri;
  • Evaluasi dilakukan murid melibatkan guru/wali kelas, kepala sekolah, dan masyarakat/orang tua;
  • Murid dengan arahan guru melakukan monitoring dan evaluasi selama dan sesudah proses berjalan menggunakan lembar catatan monitoring dan evaluasi;
  • Lembar monitoring dan evaluasi yang disiapkan murid memuat daftar keaktifan murid saat membaca dan catatan kemajuan bacaan (jumlah halaman serta garis besar hasil buku yang dibaca).

A-tur Eksekusi

  • Penanggung Jawab: Kepala sekolah;
  • Pengarah: guru;
  • Koordinator kegiatan: Ketua kelas (Murid);
  • Penanggung Jawab kegiatan harian: Murid 1 (sesuai jadwal) yang bertugas memastikan semua murid membaca dan mencatat proses selama kegiatan membaca berlangsung;
  • Penanggung Jawab sie penyiapan buku: Murid 2 (sesuai jadwal) yang bertugas menyiapkan buku bacaan dan memastikan semua murid mendapatkan buku, baik dari perpustakaan atau dibawa sendiri;
  • Laporan dibuat oleh Koordinator Kegiatan, yaitu ketua kelas;
  • Koordinasi dilakukan dengan rapat internal tim pelaksana kegiatan seminggu sekali dengan melibatkan guru sebagai pengarah;
  • Hasil rapat internal tim pelaksana kegiatan dilaporkan kepada guru sebagai pengarah kegiatan;
  • Evaluasi dilakukan oleh tim pelaksana melalui rapat koordinasi dengan guru/wali kelas dan kepala sekolah.

Guru Bergerak Indonesia Maju

Posting Komentar

0 Komentar