Pendahuluan
Era digital memungkinkan murid semakin mudah mengakses informasi yang semakin terbuka. Namun, di sisi lain juga memungkinkan semakin tertutupnya komunikasi antara murid dengan orang tua secara langsung. Terutama terkait dengan proses pembelajaran di rumah. Oleh karena itu, guru perlu melakukan inovasi pembelajaran guna menjembatani kedua kondisi tersebut.
Bagaimana strategi melibatkan orang tua dalam pembelajaran murid? Seberapa efektifkah inovasi MATOA dapat meningkatkan prestasi belajar murid?
Situasi yang Melatarbelakangi
Murid Senang Belajar Menggunakan TIK
“Lanjut saja belajarnya, ya, Pak Guru?” Demikian seru murid di kelas saat mendengar bunyi bel tanda istirahat. Pernyataan sederhana ini setidaknya menjadi bukti bahwa murid senang belajar menggunakan TIK. Namun, seringkali murid masih terdistraksi membuka laman lain saat proses pembelajaran menggunakan komputer.
Komunikasi Murid dengan Orang Tua Belum Optimal
“Ibu saya tidak pernah tahu kalau ada PR, Pak Guru” ungkap salah seorang murid dalam suatu kesempatan. Hal ini juga terjadi pada murid lainnya. Hal ini mengindikasikan belum optimalnya komunikasi murid dengan orang tua terkait proses pembelajaran.
Menyikapi situasi tersebut, sebagai seorang guru saya pun merasa harus memenuhi kebutuhan belajar murid. Kedua situasi tersebut menjadi tanggung jawab saya sebagai guru untuk melakukan inovasi pembelajaran sebagai jawaban.
Tantangan yang Dihadapi
Keterlibatan Orang Tua
Keterlibatan orang tua sejauh ini masih belum optimal. Bukan saja dalam kegiatan sekolah, melainkan juga proses pembelajaran di rumah. Kondisi ini tentu membutuhkan perhatian dalam menyelesaikannya demi peningkatan prestasi belajar murid.
Dukungan dari Komunitas Belajar
Komunitas belajar dalam sekolah yang telah terbentuk masih belum optimal dalam memberikan dukungan perubahan. Sebagian anggota masih terjebak dalam zona nyaman. Hal ini menjadi kesulitan sendiri saat hendak melakukan perubahan.
Berdasarkan situasi sekaligus menjawab tantangan tersebut pun akhirnya berinisiatif mengembangkan inovasi Matoa’ (Mari Tanya Orang Tua) dengan model inkuiri.
Aksi Inovasi Pembelajaran
Langkah 1. Refleksi Awal
KAP untuk Mengetahui Keterlibatan Orang Tua (Dokpri)
Refleksi awal berjalan melalui pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dengan beberapa murid. Pendekatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana ketertarikan mereka belajar menggunakan TIK dan keterlibatan orang tua dalam pembelajaran murid di rumah.
Berdasarkan hasil refleksi awal, hampir semua murid menyukai belajar menggunakan perangkat TIK. Selain itu, mereka juga mengungkapkan jarang berkolaborasi dengan orang tua dalam menyelesaikan tugas sekolah. Menurut mereka hal ini karena masih jarang ada tugas sekolah yang mengharuskan mereka bertanya kepada orang tuanya.
Langkah 2. Perencanaan Inovasi Pembelajaran
Tampilan Depan MPI Inovasi Pembelajaran MATOA (Dokpri)
Berdasarkan hasil refleksi awal tersebut, selanjutnya saya mengawali proses pembuatan inovasi pembelajaran berbasis TIK yang memungkinkan murid bisa berkolaborasi dengan orang tua dalam menyelesaikan tugas.
Inovasi pembelajaran ini berupa penambahan fitur Tugas Kelompok pada Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) yang telah ada sebelumnya berbasis Google Sites. Fitur ini menjadi wadah bagi murid untuk berkolaborasi dengan kelompoknya menyusun daftar pertanyaan terkait materi yang akan ditanyakan kepada orang tua masing-masing.
Berikut ini infografis tahapan dalam pembuatan MPI mata pelajaran Prakarya Budi Daya Fase D Kelas 7 SMP.
Langkah-Langkah Membuat MPI Berbasis Google Sites (Dokpri)
Guna perbaikan inovasi pembelajaran berbasis TIK yang sudah ada, kolaborasi dengan sejawat anggota komunitas belajar dalam sekolah pun saya lakukan. Kolaborasi ini untuk mendapatkan umpan balik perbaikan. Khususnya poin-poin terkait formulir Tugas Kelompok, yaitu membuat daftar pertanyaan kepada orang tua.
Inovasi pembelajaran MATOA berbasis TIK melalui kolaborasi nan cantik dengan memanfaatkan Google Sites dapat diakses di sini.
Langkah 3. Implementasi
Kegiatan Awal
Pada tahap kegiatan awal, selain melaksanakan alur belajar seperti biasanya, saya menambahkan penjelasan tentang MPI sebagai bahan belajar murid selama proses pembelajaran. Pada tahap ini saya juga meminta sejawat anggota komunitas belajar untuk melakukan observasi selama proses pembelajaran.
Kegiatan Inti
Murid Melakukan Diskusi Kelompok (Dokpri)
Pada kegiatan inti, saya terlebih dahulu meminta murid membentuk kelompok sesuai ketersediaan perangkat komputer di laboratorium TIK. Masing-masing kelompok belajar secara mandiri menggunakan MPI. Melalui MPI mereka bisa memilih media pembelajaran yang tersedia, baik itu ilustrasi, presentasi, dan video pembelajaran.
Saat murid telah sampai pada fitur ‘Tugas Kelompok’, saya terlebih dahulu memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran. Penguatan materi melalui penjelasan dan tanya jawab. Setelah itu mereka mendiskusikan daftar pertanyaan bagi orang tua terkait materi dalam sebuah formulir memanfaatkan Google Forms yang disematkan ke dalam MPI berbasis Google Sites.
Selanjutnya perwakilan kelompok melakukan presentasi setelah saya menayangkan respons atas formulir yang telah mereka isi. Berdasarkan tayangan respons, mereka pun dengan lancar menyampaikan hasil diskusi kelompoknya kepada yang lain di kelas.
Kegiatan Akhir
Tampilan Fitur Refleksi pada MPI (Dokpri)
Pada akhir pertemuan saya melakukan refleksi dan asesmen. Murid melakukan refleksi secara langsung melalui fitur Refleksi yang ada di MPI. Sedangkan asesmen dilakukan melalui penugasan kepada murid. Penugasannya, yaitu melakukan komunikasi dengan orang tua untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang telah mereka buat dalam kelompok. Murid mengumpulkan produk tugas secara berdiferensiasi sesuai minat masing-masing.
Langkah 4. Evaluasi
Evaluasi Hasil Belajar Murid (Dokpri)
Saya melakukan evaluasi setelah murid mengumpulkan penugasan sesuai kesepakatan bersama tentang waktu dan produk sesuai minat belajar. Selain itu, evaluasi juga untuk mengetahui kebermanfaatan inovasi berdasarkan hasil observasi teman sejawat anggota komunitas belajar. Evaluasi ini bertujuan untuk menjadi dasar dalam melakukan refleksi awal siklus berikutnya.
Rangkaian implementasi praktik baik inovasi pembelajaran ‘Matoa’ berbasis TIK melalui kolaborasi nan cantik dengan memanfaatkan Google Sites dapat disimak di sini.
Refleksi Hasil dan Dampak
Bagi Guru
Guru menjadi lebih mudah mengorganisir murid di kelas selama proses pembelajaran. Hal ini karena murid fokus pada satu laman saja dan tidak terdistraksi untuk membuka laman lain di luar materi pembelajaran. Selain itu, guru juga mendapat umpan balik perbaikan dari sejawat yang menjadi observer.
Bagi Murid
Murid merasa bahagia karena proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan kebutuhan belajar mereka. Selain itu, murid juga merasa senang karena bisa menemukan jawaban tugas berkat kolaborasi bersama orang tua masing-masing.
Tips dari Saya
Menyesuaikan dengan Ekosistem Sekolah
Sesuaikan langkah-langkah inovasi pembelajaran yang ada ini dengan kondisi dan potensi masing-masing sekolah. Bagaimanapun juga hal yang terlihat rumit akan menjadi mudah jika pelaksanaannya menyesuaikan dengan ekosistem masing-masing sekolah. Titik tekannya adalah pada ‘Matoa’ berupa membuat daftar pertanyaan kepada orang tua yang bisa dilakukan secara daring maupun luring. Guru dapat menerapkan pada semua mata pelajaran dengan memilih materi yang dekat dengan keseharian murid.
Memastikan Murid Menyukai Inovasi
Hal ini bisa dilakukan dengan membuat inovasi pembelajaran berbasis TIK lebih menarik dan variatif. Misalnya, disertai latihan soal berupa kuis, Teka Teki Silang, dan lain-lain. Selain itu, untuk asesmen berupa penugasan bisa secara berdiferensiasi aspek produk dengan pendekatan minat belajar. Untuk memastikannya guru bisa meminta testimoni murid setelah memanfaatkan inovasi pembelajaran.
Strategi Berbagi Praktik Baik Inovasi Pembelajaran
Guna mengetahui kebermanfaatan inovasi pembelajaran ‘Matoa’ yang telah diimplementasikan di kelas, strategi berbagi praktik baik pun telah dilakukan. Strategi yang digunakan adalah berkolaborasi dengan berbagai komunitas belajar secara luring maupun daring menggunakan materi di sini.
Berikut ini beberapa kolaborasi nan cantik yang telah dilakukan untuk berbagi praktik baik inovasi pembelajaran ‘Matoa’ berbasis TIK sesuai dengan linimasa yang telah disusun sebelumnya.
- Kuliah Umum PembaTIK Level 4 9 Oktober 2023
- Update Inovasi Pembelajaran 9 Oktober 2023
- Koordinasi Kepala Sekolah 10 Oktober 2023
- Implementasi Inovasi Pembelajaran 10 Oktober 2023
- Penyuntingan Vlog
1. Berbagi Praktik Baik pada Komunitas Belajar ‘Girang’ SMP Negeri 3 Lingsar
Kegiatan berbagi berjalan secara luring pada hari Rabu tanggal 11 Oktober 2023. Peserta kegiatan adalah anggota Komunitas Belajar ‘Girang’ SMP Negeri 3 Lingsar, yaitu sebanyak 46 orang. Strateginya adalah mengintegrasikan berbagi praktik baik dengan rapat dinas di sekolah. Berbagi praktik baik implementasi inovasi pembelajaran bersamaan materi lain, yaitu Rapor Pendidikan Sekolah dan Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Hasil utama dari berbagi ini adalah meningkatnya pemahaman anggota komunitas belajar ‘Girang’ SMP Negeri 3 Lingsar mengenai pentingnya memanfaatkan PMM agar bisa menciptakan inovasi pembelajaran berbasis TIK.
2. Berbagi melalui Talkshow ‘Berugak Kita’ Kolaborasi dengan RRI Mataram
Berbagi Praktik Baik Inovasi Pembelajaran dalam Talkshow Berugak Kita RRI Mataram dilaksanakan
Peserta talkshow dapat mengakses dokumentasi kegiatan secara live di sini.
3. Berbagi Praktik Baik di SMP Negeri 2 Gunungsari
4. Berbagi Praktik Baik di SMP Negeri 1 Batulayar
Kegiatan ini terlaksana berkat kolaborasi dengan anggota Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat yang ada di SMP Negeri 1 Batulayar. Sebanyak 19 orang guru menghadiri kegiatan pada hari Rabu tanggal 18 Oktober 2023 ini. Berkesempatan hadir membuka kegiatan berbagi, yaitu Kepala SMPN 1 Batulayar, Syamsuri, S.Pd. Dalam sambutannya, Kepala Sekolah menyampaikan harapan semoga guru dapat mengembangkan praktik baik di sekolah. Berlangsung sejak pukul 11.00 Wita hingga 12.30 Wita, selain berbagi implementasi praktik baik, kegiatan berbagi ini juga menyediakan waktu untuk sesi tanya jawab.
Beberapa pertanyaan menarik terlontar dari peserta yang hadir. Salah satunya, yaitu terkait kebijakan murid membawa HP ke sekolah dalam kaitannya dengan pemanfaatan TIK dalam mengajar sesuai kodrat zaman murid. Pertanyaan lainnya, yaitu apakah inovasi dalam proses pembelajaran di kelas wajib memanfaatkan TIK. Masih ada beberapa pertanyaan lain yang memantik diskusi hangat selama sesi tanya jawab. Kegiatan berbagi pun diakhiri setelah tidak ada lagi pertanyaan terkait praktik baik.
5. Berbagi Praktik Baik Melalui Webinar OWOW Kolaborasi dengan BGP NTB
Kegiatan berbagi melalui OWOW (One Week One Webinar) ini berlangsung pada hari Kamis tanggal 19 Oktober 2023 secara virtual berkolaborasi dengan BGP NTB. Hadir sebagai narasumber adalah Sahabat Teknologi NTB 2023 dari kota Mataram, kabupaten Lombok Barat, dan kabupaten Bima. Sebelum mengikuti webinar, peserta terlebih dahulu dapat melakukan pendaftaran pada tautan https://bgp.ntb.id/daftarpembatik. Selanjutnya dapat mengikuti webinar Zoom Meeting pada tautan https://s.id/webinarpembatikbgp.
Dalam materinya narasumber memaparkan tentang implementasi praktik baik inovasi pembelajaran berbasis TIK di kelas masing-masing.
Guna mendokumentasikan berbagi praktik baik Inovasi Pembelajaran ‘Matoa’ Berbasis TIK, BGP NTB menyiapkan tayangan langsung webinar pada tautan berikut ini.
https://www.youtube.com/live/a11EkKmU8KA?feature=shared
6. Berbagi Praktik Baik melalui Komunitas Sahabat PembaTIK NTB PMM
Kegiatan dengan judul ‘Webinar Inovasi Pembelajaran Menarik Berbasis TIK’ ini terselenggara pada hari Jumat tanggal 20 Oktober 2023. Webinar praktik baik pemanfaatan platform teknologi Google Sites, Pandasuite, Google Workspace for Education, Canva for Education, Aplikasi Go Conward, PhETMENQUIZZ, dan Gamifikasi ini berlangsung mulai pukul 15.30 sampai 17.30 Wita.
Sebagai bentuk dukungan, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat, H. Ahmad Sujai, S.Pd.,M.Pd. hadir memberikan motivasi sekaligus membuka kegiatan secara resmi di hadapan peserta webinar. Daftar hadir di sini.
Narasumber webinar adalah Sahabat Teknologi NTB 2023 Lombok Barat sebagai berikut:
- Adin, S.Pd. (SMPN 1 Lingsar): Menyingkap Hukum Kirchoff I melalui Platform Go Conward dan PhETMenQuiz: Alternatif Navigasi Kreatif Rangkaian Listrik;
- Norma Ikraman, S.Pd.Gr. (SDN 1 Lembar): Permainan ‘Angka yang Hilang’ pada Pembelajaran Matematika di Kelas V
- Nurul Aen, S.Pd. (SMPN 2 Lingsar): Inovasi Pembelajaran dalam Pembuatan ‘Komax’
- Putu Ery Setiawati, S.Pd. (SMAN 2 Gerung): Pemanfaatan ‘Polikaki’ Games Berbasis Google Slide dalam Pembelajaran Kimia Berdiferensiasi
- Sudomo, S.Pt. (SMPN 3 Lingsar): Inovasi Pembelajaran ‘Matoa’ Berbasis TIK melalui Kolaborasi nan Cantik
Webinar ini berlangsung lancar berkat dukungan moderator, Sumiati, S.Pd. (Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat/Mataram). Secara umum webinar berlangsung lancar dengan adanya bantuan dari host, Hj. Hidmi Gramatolina Rhamdayani, S.Pd.,M.Erg.,M.Pd. (Komunitas Guru Belajar Nusantara NTB).
Pada akhir webinar, host memimpin evaluasi dalam bentuk refleksi dan testimoni. Berdasarkan rangkuman, secara umum peserta merasa webinar sangat bermanfaat. Selain itu, peserta berharap semoga kegiatan serupa bisa dilaksanakan dengan praktik langsung secara daring oleh masing-masing Sahabat Teknologi NTB 2023 Lombok Barat.
Testimoni Peserta Webinar
Ini menjadi masukan bagi Rencana Aksi ke depan Sahabat Teknologi NTB 2023 Lombok Barat untuk menjamin keberlanjutan program PembaTIK 2023 di Lombok Barat. Tentu berkolaborasi dengan Dinas Dikbud Lobar, KGP Lobar, dan KGBN NTB. Selain itu, juga akan berkolaborasi dengan pihak lainnya, misalnya BGP NTB, BPMP NTB, Duta Teknologi NTB, dan lain-lain.
Rangkuman Berbagi dan Berkolaborasi Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK
Dari rangkaian kegiatan mulai dari perancangan, implementasi, dan berbagi praktik baik inovasi pembelajaran berbasis TIK ini memberikan pembelajaran berharga. Pembelajaran tersebut adalah tentang pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan perubahan pembelajaran yang berpusat pada murid.
Berikut ini video rangkaian perancangan, implementasi, dan berbagi praktik baik Inovasi Pembelajaran ‘Matoa’ Berbasis TIK.
Guna memperluas jangkauan sasaran penerima manfaat, selain melalui kanal YouTube saya juga membagikan praktik baik di berbagai media sosial pribadi. Di antaranya, yaitu:
Threads
Tiktok
Platform Merdeka Mengajar
Kesimpulan
Dari rangkaian berbagi praktik baik tersebut secara umum telah memberikan kontribusi positif bagi semakin tumbuhnya ekosistem digital di sekolah. Selain itu, juga menginspirasi guru lain untuk terus mengembangkan inovasi pembelajaran berbasis TIK di sekolah masing-masing.
Hal ini terlihat dari beberapa testimoni tertulis melalui formulir setelah peserta mengikuti kegiatan berbagi praktik baik inovasi pembelajaran.
Rencana Tindak Lanjut
Guna menjamin keberlanjutan dan keberlangsungan program PembaTIK di wilayah NTB, khususnya Lombok Barat, Sahabat Teknologi NTB 2023 Lombok Barat merasa perlu merumuskan Rencana Tindak Lanjut (RTL). RTL ini merupakan jawaban atas kebutuhan belajar peserta webinar di PMM sebelumnya terkait penyelenggaraan webinar secara khusus untuk masing-masing topik disertai praktik.
Penutup
Demikian implementasi dan berbagi praktik baik Inovasi Pembelajaran ‘Matoa’ Berbasis TIK ini disajikan. Semoga menginspirasi!
Mari Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar
Salam Merdeka Belajar!
0 Komentar