Header Ads Widget

Belajar Terus Seterusnya Pembelajar

Lokakarya 7: Kolaborasi atau Kompetisi?

Pada akhirnya perubahan kecil yang berkelanjutan akan memberikan dampak BESAR bagi pendidikan di masa depan

SUDOMO

Perubahan-perubahan itu tampak nyata saat lokakarya terselenggara. Bertempat di Hotel Aruna Senggigi, sebanyak 71 orang Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 2 Kabupaten Lombok Barat mengadu ide program unggulan dalam Lokakarya 7. Program-program berdampak pada murid tersaji dalam bentuk dokumentasi pelaksanaan aksi nyata perubahan di sekolah masing-masing.

Berbagai macam bentuk dokumentasi tersaji. Salah satunya adalah tulisan pada sesi pertama Kelas Belajar. Pada sesi pembuka ini, masing-masing kelompok dampingan diminta menuliskan program unggulannya. Literasi dan kebersihan menjadi isu program hangat dari beberapa kelompok. Program-program tersebut terlaksana selama mengikuti Pendidikan Program Guru Penggerak. Program yang ditampilkan seluruhnya berdampak pada murid.

Pembukaan Kelas Belajar (Sumber: Dok. PP)

Selain cerita program yang dilaksanakan sesuai tugas lokakarya 6, CGP dalam Lobar 1 yang terdiri dari 8 kelompok ini menyajikan tentang evaluasi pelaksanaan pendidikan. Pada tahap ini, peserta diminta menuliskan hal-hal yang sudah baik dan hal yang diharapkan bisa ditingkatkan dalam beberapa aspek pelatihan. Aspek-aspek tersebut adalah materi pelatihan, pendamping/fasilitator/panitia, media belajar, durasi belajar, dan bahan belajar.

Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan (Sumber: Dok. PP)

Selesai melakukan evaluasi, peserta melanjutkan kegiatan dengan memetakan dampak/perubahan program yang dialami oleh aktor-aktor utama di sekolah. Aktor-aktor utama tersebut meliputi murid, guru, kepala sekolah, komunitas praktisi, dan ekosistem sekolah. Masing-masing peserta pun menuliskan dan menempelkan hasilnya pada lembar yang telah disiapkan.

Pemetaan Dampak Positif (Sumber: Dok. PP)

Sesi Kelas Belajar pun berlanjut pada ide program yang melibatkan komunitas lebih luas di luar sekolah. Harapannya agar program-program tersebut berdampak pada konunitas di luar sekolah. Bahkan memberikan dampak luas terhadap kemajuan pendidikan kabupaten Lombok Barat. Beberapa program muncul menjadi alternatif yang bisa dilakukan dalam skala besar.

Berbagi Aksi Nyata (Sumber: Dok. PP)

Kelas Belajar berakhir setelah masing-masing peserta menempelkan dokumentasi pelaksanaan aksi nyata. Guna memberikan gambaran nyata, masing-masing peserta menuliskan keterangan dari dokumentasi tersebut. Aktivitas ini pun menjadi penutup sesi kelas belajar.

Selepas sesi kelas belajar, peserta pun mulai mempersiapkan segala sesuatunya untuk keperluan pameran festival panen hasil belajar. Riuh pun serta merta memenuhi ballroom lantai 3 hotel di wilayah Senggigi tersebut. Ingat bingar suara beradu dengan pengeras suara di sudut ruangan. Beberapa terlihat telah memulai mengatur properti yang telah dibawa di lokasi stan yang telah ditentukan. Namun, ada sebagian yang terlihat berdiri mematung. Sebagian wajahnya terlihat berkerut. Sebagian lagi memilih menenggelamkan kesibukan orang lain di kedalaman matanya.

Di salah satu sudut, ada pandangan berbeda yang harus diselaraskan. Perbedaan pendapat antarkelompok sempat diadu, tetapi beruntung hanya sekadarnya. Meskipun demikian ada pembelajaran bermakna di balik riuh perdebatan, bahwa dalam kerja bersama penting untuk mengesampingkan ego masing-masing kelompok. Benar saja, kepala dingin pun akhirnya menjadi penengah bagi segala perdebatan.

Persiapan Pameran (Sumber: Dok. CGP)

Pada waktu yang terus berlalu, tangan-tangan pengabdian mulai merakit ide menjadi karya. Hampir tanpa ada komunikasi terkait kesulitan yang mungkin dialami kelompok lainnya. Masing-masing fokus pada pekerjaan kelompoknya. Tidak heran jika akhirnya beberapa kelompok telah selesai lebih dulu. Sementara kelompok yang belum, tak kenal lelah dan menyerah menuntaskan kreativitas. Satu per satu stan pun telah siap menampilkan aksi nyata terbaik. Satu per satu peserta pun undur diri. Seketika hening menyergap. Dalam kebisuan, langkah-langkah kaki yang tersisa pun perlahan membentuk pola garis lurus pada karpet tebal alas lantai.

Sebelum lelap benar-benar mendekap, sederet kalimat tanya mendekat.

“Kolaborasi atau kompetisi?”

Malam pun menuju larut. Mimpi indah pun mengajak untuk hanyut. Perlahan tetapi pasti pada samudera bernama harapan segala perubahan baik bisa terus berlanjut. Perubahan kecil yang berjalan perlahan menuju dampak besar yang akan membuat salut. Dampak jangka panjang yang akhirnya mampu menarik sudut bibir ke dua arah berbeda dengan lembut. Hingga akhirnya pilihannya adalah menyimpan harapan dalam hangatnya selimut.

Pagi pun akhirnya tiba menyapa bumi. Keriuhan kembali memenuhi berbagai sisi. Suara-suara penuh harapan lahir dari mantapnya jejak-jejak kaki. Langkah-langkah kaki mulai terlihat memenuhi seluruh penjuru ruangan untuk beraksi. Masing-masing telah siap dengan hasil belajarnya selama hampir tujuh bulan ini. Namun, seperti biasanya, acara seremonial dilangsungkan terlebih dahulu sebelum tiba waktunya untuk berbagi aksi. Pembacaan puisi penuh makna dari CGP dan Pengajar Praktik pada praacara menjadi penyelamat molornya acara.

Deretan Tamu Undangan (Dok.Pribadi)

Hingga tiba waktunya, acara resmi pun dibuka oleh pembawa acara. Lagu kebangsaan Indonesia Raya pun berkumandang di segala penjuru ruangan, khidmat. Berlanjut pada laporan panitia P4TK PKn & IPS, laporan perjalanan mengikuti pendidikan oleh perwakilan peserta, sambutan dari perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, dan ditutup oleh Sambutan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat sekaligus membuka kegiatan secara resmi. Sambutan-sambutan pun menjelma obor semangat bagi semua peserta.

Pembukaan oleh Kepala Dinas P & K (Dok. Pribadi)

Akhirnya, tiba juga waktunya unjuk karya. Tamu undangan pun mengunjungi stan satu per satu. Menorehkan tanda tangan dan pesan bagi setiap kelompok untuk terus bergerak melakukan perubahan. Selama 45 menit, terjadi diskusi di masing-masing stan antara tamu undangan dengan CGP. Cerita perubahan pun mengalir membuai setiap tamu undangan. Namun, saking serunya diskusi dengan tamu undangan, CGP ‘tidak sempat’ saling mengunjungi. Setiap stan terlihat sibuk menjual produk-produk unggulan kepada tamu. Sebuah langkah positif mengenalkan keberhasilan program kepada khalayak agar semua mau bergerak.

Stan Kelompok LIDA
Kunjungan Kepala Dinas P & K Lobar
Kunjungan Pegiat Literasi

Banyak yang menjual ide dan gagasan baru. Tidak jarang pula yang sekadar menjual visual tanpa memedulikan esensi dan substansi program unggulan. Sayang sekali rasanya, momen untuk berbagi inspirasi dan berkolaborasi program menguap begitu saja. Momen ini seakan berlalu tanpa meninggalkan sisa. Setiap kelompok sibuk berkompetisi menjadi yang terbaik secara visual. Namun, esensi dan substansi justru terlupakan.

Jika ada rekan CGP bertanya, “Apa program unggulan sekolah yang saya lakukan selama mengikuti Pendidikan Program Penggerak ini?” Yakin jawaban terbanyak adalah, “Maaf saya tidak tahu.” Sama. Rekan CGP lain pun akan menjawab seperti itu ketika ada yang bertanya pada mereka. Lantas bagaimana sebaiknya?

Berangkat dari kondisi tersebut di atas, ada harapan semua kembali bisa berkumpul untuk berbagi program unggulan. Bukan saja per kelompok Pengajar Praktik, melainkan masing-masing sekolah. Tujuannya agar semua CGP bisa saling belajar terkait program. Selain itu, bisa berbagi tentang kendala yang dihadapi hingga strategi monitoring dan evaluasi serta pelaporan program. Dengan adanya pertemuan besar ini akan ada proses belajar dan berbagi inspirasi untuk bisa diterapkan di sekolah masing-masing. Hingga pada akhirnya tidak ada lagi kompetisi, tetapi kolaborasi dalam implementasi.

Penyerahan Cendera Mata kepada Kepala Pusat P4TK PKn dan IPS (Drs. H. Subandi, M.M.)

Segala kegelisahan belum juga sirna. Namun, waktu lebih memilih memeluk segala kepadatan agenda. Riuh kembali menerpa setelah perayaan usai. Langkah-langkah kaki seakan saling mendahului untuk Kelas Berbagi. Masing-masing berusaha kelasnya terisi tanpa peduli ada sekelompok yang tidak mendapat ruang untuk berbagi. Dalam waktu singkat, apa yang bisa dibagi? Banyak sekali. Hal-hal positif pemahaman dasar materi dan tentunya sehimpun aksi. Sehimpun aksi yang menjadi bukti, bahwa program ini memberikan dampak yang berarti. Baik itu bagi CGP maupun masing-masing instansi. Ke depannya jika berkelanjutan bukan tidak mungkin akan bisa membawa Pendidikan Lombok Barat semakin mantap dari berbagai sisi.

Kelas Berbagi

Sekecil apa pun perubahan akan memberikan makna BESAR jika dibagi. Tanpa dibagi perubahan positif tidak akan pernah berarti.

Simak selengkapnya di Channel Youtube

Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Lombok Barat

Posting Komentar

0 Komentar