Header Ads Widget

Belajar Terus Seterusnya Pembelajar

Sinopsis (Tidak) Sama dengan Blurb?

Banyak pertimbangan saat memutuskan untuk membeli buku. Pertimbangan-pertimbangan tersebut biasanya meliputi nama penulis, sampul buku, penerbit, harga, dan juga tulisan di sampul belakang buku. Mengapa tulisan di sampul belakang menjadi salah satu pertimbangan?

Perbedaan Blurb dan Sinopsis

Hal ini rasanya sudah jelas. Tulisan di sampul belakang buku memiliki daya magis yang mampu menyedot calon pembaca masuk ke pusaran rasa penasaran. Berawal dari penasaran, rasa ingin memiliki buku pun timbul di benak calon pembaca. Sederet kalimat bernama blurb tersebut efektif menarik calon pembaca.

Membaca sekilas sederet kalimat di sampul belakang memberikan pengalaman baru dalam membaca. Berbagai perasaan bisa saja muncul saat membaca. Terutama adalah rasa penasaran ingin menjelajah isi di dalamnya.

Penasaran calon pembaca akan tumbuh hanya dari beberapa kalimat saja. Hanya dari sederet itu, calon pembaca bisa menemukan gaya penulisan. Calon pembaca juga bisa menemukan tema tulisan dalam buku. Yang terpenting adalah calon pembaca menyadari bahwa ada ketertarikan terhadap keseluruhan isi buku.

Apakah Blurb Sama dengan Sinopsis?

Sekadar informasi, sampai saat ini masih banyak yang beranggapan bahwa tulisan di sampul belakang buku merupakan sinopsis. Padahal sejatinya itu bukanlah sinopsis buku. Tidak heran jika masih banyak yang menuliskan sinopsis di sampul belakang buku alih-alih membuat blurb.

Padahal tujuan sebenarnya dari sederet kalimat itu tidak untuk memberikan gambaran isi buku secara utuh kepada calon pembaca. Namun, untuk melahirkan rasa penasaran membaca lebih lanjut. Jadi, jelas kalau blurb tidak sama dengan sinopsis. Keduanya berbeda pada pengertian dan tujuan utamanya.

Blurb merupakan nomina (kata benda) yang bisa diartikan sebagai iklan pada kulit sampul buku. Mengingat tujuannya untuk promosi, penulis membuat blurb semenarik mungkin. Blurb merupakan poin penting untuk mempertimbangkan pilihan dari beberapa buku sejenis.

Membuat blurb yang menarik membutuhkan keahlian khusus. Sebuah keahlian pemaparan menulis yang dibarengi dengan kemampuan dari segi pemasaran. Kunci membuat blurb selain harus sesuai dengan isi buku, juga harus mempertimbangkan sifat persuasif. Tidak harus persuasif secara frontal, tetapi tingkat yang lebih halus.

Selain itu, membuat blurb yang menarik harus mempertimbangkan efektivitas kalimat. Blurb yang terlalu panjang juga tidak akan efektif dari segi pemasaran. Alih-alih penasaran ingin membeli, calon pembaca bisa saja justru tidak berminat membaca lebih lanjut. Hal ini karena isi buku sudah tertulis semua dalam blurb. Tanpa membaca buku, calon pembaca sudah bisa tahu isi buku secara keseluruhan. Tentu hal ini akan merugikan dari segi pemasaran.

Beda halnya jika ingin menjual naskah buku pada penerbit mayor. Penulis tidak bisa hanya melampirkan blurb. Namun, harus melampirkan sinopsis. Tujuannya agar editor penerbit tahu isi buku secara keseluruhan. Kebalikan dari blurb, membuat sinopsis tidak disarankan mengundang penasaran. Membuat sinopsis untuk keperluan penerbitan mutlak secara utuh. Membutuhkan penjelasan runut dan lengkap dari bab awal hingga akhir.

Hal ini sesuai dengan pengertian sinopsis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sinopsis menurut KBBI berarti ringkasan cerita yang berisi cuplikan seluruh adegan sehingga membentuk tema cerita. Dari pengertian tersebut jelas bahwa tujuan membuat sinopsis adalah meringkas seluruh isi.

Dari uraian tersebut di atas jelas bahwa blurb tidak sama dengan sinopsis. Selamat membuat blurb dan sinopsis yang menarik.

Semoga bermanfaat.

Salam Bloger Pembelajar

Sudomo
www.eigendomo.com

Posting Komentar

0 Komentar